Star News INDONESIA, Minggu, (01 September 2024). JAKARTA - Pada tanggal 22 November 1963, Presiden John F. Kennedy ditembak mati di Dallas, Texas, dalam sebuah peristiwa yang menggemparkan dunia. Kennedy, yang saat itu sedang melakukan kunjungan resmi ke Texas, terkena tembakan saat mengemudikan mobil terbuka bersama istrinya, Jacqueline, dan Gubernur Texas, John Connally, di dalam parade. Penembakan tersebut terjadi di Dealey Plaza, tepat di depan Texas School Book Depository.
Lee Harvey Oswald, seorang mantan marinir AS, ditangkap dan dituduh sebagai pelaku penembakan. Namun, Oswald tidak sempat diadili karena ia ditembak mati oleh Jack Ruby, seorang pemilik klub malam, dua hari setelah penangkapan. Kejadian ini meninggalkan banyak pertanyaan dan spekulasi tentang kemungkinan adanya konspirasi. Beberapa teori konspirasi yang terkenal termasuk keterlibatan pemerintah, mafia, dan bahkan negara asing.
Komisi Warren, yang dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan Kennedy, menyimpulkan bahwa Oswald bertindak sendiri, tetapi banyak orang masih meragukan kesimpulan tersebut. Penembakan ini tidak hanya mengakhiri karier politik seorang presiden yang populer, tetapi juga mengubah arah politik dan sosial Amerika Serikat. Hal ini memicu era ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan memperdalam pembicaraan tentang keamanan presiden serta intervensi politik.
Tragedi Dallas tetap menjadi salah satu peristiwa paling kontroversial dan dibahas dalam sejarah Amerika. Seiring waktu, dokumen-dokumen yang terkait dengan kasus ini terus dirilis dan diteliti, membuka kemungkinan untuk lebih banyak penjelasan tentang peristiwa tragis yang merenggut nyawa seorang presiden muda ini.
Penulis : Deni Suprapto
Editor : Septian Maulana