![]() |
Jeda Tarif AS Hampir Berakhir, Pasar Global Tegang. Foto : Vanya Agustyna/Maria Patricia |
Star News INDONESIA, Sabtu, (05 Juli 2025). JAKARTA - Investor global tengah memantau dengan saksama perkembangan perdagangan Amerika Serikat menjelang tenggat waktu penting pada 9 Juli mendatang, yang menandai berakhirnya jeda tarif yang diumumkan pada bulan April lalu.
Ketegangan meningkat seiring langkah pemerintahan AS yang mulai mengirimkan surat resmi kepada mitra dagang, menguraikan tarif yang akan diberlakukan.
Hingga tanggal 4 Juli, hanya segelintir kesepakatan yang berhasil diselesaikan, termasuk dengan Inggris, Vietnam, dan sebuah perjanjian kerangka kerja dengan Tiongkok. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar mengenai potensi gangguan dalam rantai pasok global serta tekanan tambahan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain isu tarif, perhatian pasar juga tertuju pada rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank sentral AS untuk paruh kedua tahun ini. Ketua Federal Reserve Jerome Powell hingga kini mempertahankan pendekatan hati-hati dan menunggu data ekonomi selanjutnya sebelum membuat keputusan besar.
Dari sisi data ekonomi, kalender makroekonomi AS relatif ringan pekan ini, memberi ruang bagi isu eksternal untuk mendominasi sentimen pasar. Di tingkat global, fokus tertuju pada serangkaian data penting yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.
Tiongkok dijadwalkan merilis data harga konsumen dan produsen yang menjadi indikator utama inflasi dan tekanan biaya. Inggris akan mengumumkan angka PDB bulanan, sementara Jerman bakal merilis data produksi industri dan perdagangan, yang menjadi barometer kekuatan ekonomi terbesar di Eropa. Kanada pun akan menjadi sorotan dengan laporan pasar tenaga kerja yang dapat memengaruhi ekspektasi suku bunga.
Tak hanya itu, keputusan kebijakan moneter dari bank sentral Australia, Korea Selatan, Malaysia, dan Selandia Baru juga akan menjadi pertimbangan utama pelaku pasar global dalam membaca arah suku bunga dan kondisi likuiditas kawasan Asia-Pasifik.
Dengan kombinasi risiko geopolitik, kebijakan moneter, dan indikator ekonomi global, pasar keuangan memasuki pekan yang penuh ketidakpastian. Investor akan terus berjaga terhadap perkembangan terbaru yang dapat mengubah arah arus modal dan sentimen pasar dalam waktu singkat.
Penulis : Vanya Agustyna
Editor : Maria Patricia