![]() |
Dulu Simbol Harapan, Kini RS Indonesia Gaza Sudah Tak Bisa Difungsikan. |
Star News INDONESIA, Kamis, (03 Juli 2025). JAKARTA - Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, yang dulunya menjadi simbol solidaritas kemanusiaan Indonesia untuk rakyat Palestina, kini tak lagi beroperasi.
Serangan udara dan pengepungan berulang oleh militer Israel sejak akhir 2023 telah melumpuhkan fasilitas tersebut hingga tak layak pakai.
Berdiri sejak 2016 dan dibangun melalui sumbangan publik dari masyarakat Indonesia, RS Indonesia pernah menjadi rujukan utama di Gaza Utara dengan kapasitas lebih dari 200 tempat tidur dan fasilitas ICU, IGD, serta unit operasi lengkap.
Namun sejak November 2023, rumah sakit ini menjadi sasaran berulang dalam operasi militer Israel.
Pada Januari 2025, Kementerian Kesehatan Gaza secara resmi mengumumkan bahwa RS Indonesia tidak lagi berfungsi.
Fasilitas listrik rusak total, generator tidak bisa dinyalakan, dan peralatan medis hancur karena ledakan yang terjadi di sekitar dan dalam kompleks rumah sakit.
Menurut laporan dari MER-C Indonesia, serangan paling brutal terjadi pada Mei 2025, ketika RS ini kembali dikepung militer Israel, dan sistem perawatan pasien benar-benar lumpuh.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan plafon yang runtuh, tembok retak, dan peralatan medis berlumur puing dan debu.
“Kami sudah tidak sanggup memberikan layanan apa pun di sini. Bahkan oksigen untuk pasien pun tak tersedia. Kondisinya sangat memprihatinkan,” kata salah satu dokter lokal yang sebelumnya bertugas di rumah sakit tersebut.
Upaya untuk mengaktifkan kembali rumah sakit sempat dilakukan pada pertengahan 2024, dengan dukungan dari relawan lokal dan organisasi kemanusiaan.
Namun keberlanjutan operasional mustahil dijalankan di tengah pengepungan militer dan blokade logistik total.
Kini, rumah sakit yang dulu berdiri megah dengan logo merah-putih di fasad utamanya itu hanya menyisakan puing dan kenangan.
Banyak warga Gaza menyebut RS Indonesia sebagai “tempat terakhir yang memberi harapan hidup,” sebelum akhirnya ikut menjadi korban dari perang tanpa henti.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengecam keras penghancuran fasilitas medis ini dalam berbagai forum internasional.
Namun hingga kini belum ada proses rekonstruksi atau perlindungan nyata dari komunitas global terhadap fasilitas kesehatan di Gaza.
Dengan kondisi sistem kesehatan Gaza yang nyaris kolaps, dan kehilangan rumah sakit sekelas RS Indonesia, ribuan warga Palestina kini tak lagi memiliki akses layanan medis dasar di wilayah utara.
Dunia internasional pun kembali ditantang untuk menjawab: sampai kapan rumah sakit akan menjadi target?
Penulis : Ilham Hamid
Editor : Burhanudin Iskandar