![]() |
Star News INDONESIA, Rabu, (04 Juni 2025). JAKARTA - Ukraina melancarkan serangan signifikan terhadap Jembatan Krimea, struktur vital yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim bahwa operasi ini telah direncanakan selama beberapa bulan, dengan penempatan lebih dari satu ton bahan peledak di bawah air yang merusak penyangga jembatan.
Serangan ini menyebabkan kerusakan parah pada struktur jembatan, yang sebelumnya telah menjadi target serangan pada tahun 2022 dan 2023.
Menurut laporan, tidak ada korban sipil dalam operasi ini, dan SBU menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan respons terhadap penggunaan jembatan oleh militer Rusia untuk mengangkut pasukan dan peralatan ke wilayah pendudukan di Ukraina.
Spekulasi muncul bahwa Ukraina mungkin telah menggunakan drone bawah air jenis "Marichka" dalam serangan ini.
Drone ini dirancang untuk operasi bawah air dan mampu membawa muatan peledak besar, menjadikannya alat yang efektif untuk menyerang infrastruktur maritim.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Ukraina meluncurkan serangan drone yang menghancurkan beberapa pangkalan udara strategis di Rusia, menunjukkan peningkatan dalam kemampuan ofensif Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung.
Pemerintah Rusia belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan ini, namun beberapa pejabat tinggi, termasuk Dmitry Medvedev, telah mengancam akan melakukan tindakan balasan.
Sementara itu, upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik terus berlanjut, meskipun belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Penulis : Ilham Hamid
Editor : Septian Maulana