![]() |
Korban Yuliana Lindarte Rolon (20), dan mobil yang membawanya. Foto : M. Rahmat/Meli Purba |
Star News INDONESIA, Sabtu, (28 Juni 2025). JAKARTA - Sepekan terakhir, publik Kolombia digemparkan penculikan Yuliana Lindarte Rolon (20), putri seorang pengusaha tambang batu bara di Norte de Santander.
Peristiwa terjadi Minggu, 22 Juni 2025, sekitar pukul 11.25 waktu setempat di vereda La Mutis, Los Patios, pinggiran Cúcuta.
Kronologi Singkat
Menurut keterangan awal keluarga, enam hingga tujuh pria bersenjata menyerbu rumah peristirahatan keluarga Lindarte melalui sisi belakang, menodongkan senjata, lalu menyeret korban ke luar bangunan.
Bukti CCTV
Rekaman kamera keamanan yang viral menunjukkan dua pelaku bercadar hitam memaksa Yuliana—tanpa alas kaki dan mengenakan pakaian olahraga—menuju mobil keluarga.
Adegan dramatis itu memperlihatkan korban menangis saat dibawa ke Toyota TXL putih berplat IEQ‑456.
Respons Kepolisian Kolombia
Polisi Departemen Norte de Santander dan unit antiranjau penculikan Gaula menggelar operasi darat–udara, termasuk patroli helikopter di koridor perbatasan.
Arah Penyelidikan Polisi
Belum ada tuntutan tebusan, tetapi penyidik mempertimbangkan motif pemerasan. Polisi juga tidak menutup kemungkinan korban dibawa melintasi jalur ilegal menuju Venezuela—wilayah hanya beberapa kilometer dari lokasi.
Dugaan Keterlibatan Kelompok Bersenjata ELN
Meski tak ada kelompok yang mengklaim, pejabat keamanan menyorot kemungkinan campur tangan kelompok bersenjata ELN, yang aktif di kawasan tambang perbatasan.
Tekanan Publik
Memasuki hari kelima tanpa kabar, keluarga bersama ratusan warga menggelar “Marcha por la Libertad de Yuliana” di pusat Los Patios, menuntut pembebasan segera. Doa bersama dan tagar #LiberenAYuliana membanjiri media sosial.
Motif yang berulang
Kasus ini menambah daftar penculikan profil tinggi di wilayah yang sama. Sebelumnya, pengusaha muda Gonzalo Enrique Arenas hilang 2 Mei 2025 di koridor Cúcuta–San Faustino, dan hingga kini belum ditemukan. Aparat menilai kedua insiden memperlihatkan modus serupa: korban keluarga tambang dan pelaku bersenjata berat.
Pernyataan Polisi
“Kami bekerja sama dengan Kejaksaan dan angkatan darat untuk menutup setiap jalur pelarian. Ada kekhawatiran korban dibawa ke sisi Venezuela,” ujar Kolonel Édgar Correa, Wakil Kepala Kepolisian Cúcuta, seraya mengimbau warga melaporkan temuan kendaraan IEQ‑456.
Hingga laporan ini diturunkan, operasi pencarian masih berlangsung dan pihak keluarga belum menerima bukti hidup ataupun tuntutan finansial.
Pemerintah daerah meminta kerja sama lintas‑negara guna mencegah wilayah perbatasan kembali menjadi “zona nyaman” pelaku penculikan.
Penulis : M. Rahmat
Editor : Meli Purba