![]() |
Kandidat presiden Polandia Karol Nawrocki, mengadakan rapat umum terakhir di Biała Podlaska, Polandia. Foto: Kacper Pempel/Reuters |
Star News INDONESIA, Minggu, (01 Juni 2025). JAKARTA - Pada Minggu, 1 Juni 2025, warga Polandia memberikan suara dalam putaran kedua pemilihan presiden yang sangat menentukan arah masa depan politik negara tersebut. Dua kandidat utama, Wali Kota Warsawa yang pro-Uni Eropa, Rafał Trzaskowski, dan sejarawan konservatif yang didukung oleh Partai Hukum dan Keadilan (PiS), Karol Nawrocki, bersaing ketat dalam pemilu ini.
Trzaskowski, yang didukung oleh koalisi pemerintahan Perdana Menteri Donald Tusk, berjanji untuk memperkuat independensi yudisial, mendukung hak-hak minoritas, dan mempererat hubungan dengan Uni Eropa. Sebaliknya, Nawrocki menawarkan visi konservatif yang menekankan nilai-nilai tradisional, skeptisisme terhadap Uni Eropa, dan hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat.
Meskipun jabatan presiden di Polandia sebagian besar bersifat seremonial, kekuasaan veto yang dimilikinya dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah, terutama karena koalisi Tusk tidak memiliki mayoritas absolut di parlemen. Kemenangan Trzaskowski dapat mempermudah pelaksanaan reformasi yang diusung oleh pemerintah, sementara kemenangan Nawrocki dapat memperpanjang kebuntuan politik hingga pemilu parlemen berikutnya pada 2027.
Kampanye pemilu ini berlangsung dalam suasana yang sangat terpolarisasi, dengan isu-isu seperti hubungan dengan Uni Eropa, hak-hak minoritas, dan kebijakan luar negeri terhadap Ukraina menjadi sorotan utama. Hasil resmi pemilu diharapkan diumumkan pada hari Senin, 2 Juni 2025.
Penulis : Sultan Hafidz
Editor : Regina Panjaitan