Jejak Sejarah dan Dinamika Kontemporer Dalam Konflik Israel-Palestina
ⒽⓄⓂⒺ

Jejak Sejarah dan Dinamika Kontemporer Dalam Konflik Israel-Palestina

Rabu, Agustus 14, 2024


Star News INDONESIA, Rabu, (14 Agustus 2024). JAKARTA - Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu perselisihan geopolitik yang paling lama dan kompleks di dunia modern. Memahami akar dan dinamika konflik ini memerlukan penelusuran mendalam ke dalam sejarah, peristiwa penting, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dari masa lalu hingga sekarang.


Sejarah Awal

Konflik ini berakar pada akhir abad ke-19, ketika gerakan Zionis mulai mendorong pendirian negara Yahudi di Palestina, sebuah wilayah yang pada waktu itu merupakan bagian dari Kekaisaran Ottoman dan dihuni oleh mayoritas Arab Palestina. Gerakan Zionis berfokus pada pemukiman Yahudi di wilayah tersebut sebagai respons terhadap anti-Semitisme yang meluas di Eropa. Namun, klaim atas tanah yang sama oleh komunitas Arab Palestina menciptakan ketegangan.


Mandat Inggris dan Pendirian Israel

Setelah Perang Dunia I, Palestina jatuh di bawah Mandat Inggris, dan ketegangan antara Yahudi dan Arab meningkat. Deklarasi Balfour 1917, yang mendukung pendirian "rumah nasional untuk orang-orang Yahudi" di Palestina, dianggap kontroversial oleh komunitas Arab. Ketegangan ini memuncak pada 1947, ketika PBB mengusulkan rencana pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab. Rencana ini diterima oleh pemimpin Yahudi tetapi ditolak oleh negara-negara Arab dan pemimpin Palestina, yang mengarah pada pecahnya kekerasan.


Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya, memicu Perang Arab-Israel 1948, yang diikuti oleh serangkaian konflik bersenjata yang melibatkan negara-negara tetangga Arab. Akibat perang ini, ratusan ribu pengungsi Palestina meninggalkan rumah mereka, sebuah tragedi yang dikenang sebagai Nakba (malapetaka).


Proses Perdamaian dan Kegagalan

Upaya-upaya perdamaian telah dilakukan sejak 1948, dengan perundingan yang paling terkenal adalah Kesepakatan Oslo 1993. Kesepakatan ini mengarah pada pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta pembentukan Otoritas Palestina sebagai pemerintah semi-otonom di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, berbagai isu yang belum terselesaikan, seperti status Yerusalem, perbatasan, dan hak kembali pengungsi, menyebabkan proses perdamaian stagnan.


Situasi Kontemporer

Saat ini, konflik ini sering bermanifestasi dalam kekerasan sporadis dan ketegangan politik. Gaza, yang dikuasai oleh Hamas sejak 2007, sering mengalami serangan udara dan penembakan lintas batas, sementara Tepi Barat mengalami kontrol militer Israel yang ketat serta pembentukan permukiman yang terus berkembang. Perpecahan internal di kalangan Palestina, serta pergeseran politik di Israel, turut mempengaruhi dinamika konflik ini.


Solusi Permanen Masih Jauh

Konflik Israel-Palestina adalah masalah yang sangat kompleks dengan sejarah panjang dan beragam dimensi. Upaya-upaya untuk mencapai resolusi yang adil dan langgeng memerlukan pemahaman mendalam tentang sejarah, hak-hak yang dipertentangkan, dan realitas politik saat ini. Meskipun banyak upaya telah dilakukan, solusi permanen masih jauh dari jangkauan, dan masa depan konflik ini tetap tidak pasti.


Sumber-sumber:


1. "The Israel-Palestine Conflict: One Hundred Years of War" oleh James L. Gelvin.

2. "A History of the Israeli-Palestinian Conflict"oleh Mark Tessler.

3. "The Ethnic Cleansing of Palestine" oleh Ilan Pappe.

4. BBC History: Artikel-artikel terkait sejarah dan peristiwa penting konflik ini.

5. United Nations Archives: Dokumen terkait resolusi dan rencana pembagian dari era Mandat Inggris hingga saat ini.


Artikel ini memberikan gambaran umum dari berbagai perspektif yang membentuk konflik yang berlangsung lama ini, menawarkan titik awal untuk pemahaman lebih mendalam tentang isu-isu yang ada.


Penulis : Deni Suprapto

Editor : Fajar Ali

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler