![]() |
Star News INDONESIA, Senin (01 Mei 2023). KOTA KUPANG - Pembelajaran yang setara dan tidak ada perbedaan sangat perlu diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya NTT.
Hal ini disampaikan Edy Wahon S.Pd.,MM., selaku Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Radja Kupang Jl. Jambu No. 1, Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, saat ditemui wartawan, Pada Senin, (01/05/2023) di ruang kerjanya.
Kepada media ini Edy Wahon menyampaikan bahwa SLB Negeri Kota Raja Kupang merupakan salah satu sekolah penggerak yang banyak memiliki segudang prestasi baik di tingkat Provinsi maupun Nasional.
Sebagai Kepala Sekolah yang menangani siswa-siswi yang memiliki kebutuhan khusus tentulah tidak mudah akan tetapi pria yang kerap disapa Edy tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya tidak terlalu sukar dalam memberikan materi pendidikan bagi para siswa-siswa yang berjumlah 99 orang yang terdiri dari siswa,SD, SMP dan SMA tersebut.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam keterbatasan, para muridnya memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan siswa siswi sekolah umum lainnya.
![]() |
"Kami menerapkan materi pendidikan sesuai dengan kebutuhan para siswa sehingga mereka mampu menerima dan mengerjakannya dengan baik dan banyak juga meraih prestasi yang tiuidak kalah dengan sekolah umum lainnya, " Ujarnya
Masih menurut pria yang juga dikenal sebagai peraih Guru Terbaik Nasional ini bahwa,
"Sudah banyak hasil karya yang dikerjakan anak-anak kami dan sudah di pamerkan, baik itu dari tata boga, perbengkelan serta berbagai hasil karya yang luar biasa," Ungkap Edy
Edy Wahon juga diketahui pernah ditunjuk mewakili Indonesia untuk mengikuti study Banding di New Zealand. Ketika kembali Edy merasa sangat perlu diterapkan di Indonesia, sebab disana tidak ada perbedaan sekolah bagi yang memiliki kebutuhan khusus dengan anak-anak umum lainnya.
"Saya melihat bahwa sekolah-sekolah yang ada disana tidak memisahkan antara peserta didik yang memiliki fisik yang normal dengan siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka membaur dalam satu kelas sehingga tidak ada perbedaan. Tetapi ada waktu tertentu yang dimana mereka akan dipisahkan sesuai dengan jadwal pembelajaran yang akan diterapkan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan berbeda dan setelah itu mereka kembali dikumpulkan dalam satu kelas" Bebernya
Diakhir wawancara Edy Wahon juga menyampaikan harapannya agar,
"Di momentum Hari Pendidikan yang jatuh Pada Tanggal 2 Mei ini saya berharap tidak ada lagi perbedaan dalam menerapkan ilmu meskipun anak anak ini memiliki penampilan fisik Yang tidak sempurna tetapi mereka memiliki kelebihan yang lebih luar biasa ,dan saya sangat berharap kedepannya mungkin bisa diterapkan sistim sekolah indivinitif sehingga tidak adanya sekolah sekolah yang memisahkan antara yang berkebutuan Khusus. Dengan para siswa umum lainnya." Pungkasnya.
Penulis : Novie Bilik
Editor : Novie Bilik