Pengaruh Menurunnya Dominasi AS terhadap Masa Depan Israel di Tengah Kebangkitan China
ⒽⓄⓂⒺ

Pengaruh Menurunnya Dominasi AS terhadap Masa Depan Israel di Tengah Kebangkitan China

Senin, Juli 07, 2025
China melampaui AS di Teknologi dan Militer: Dunia menuju Tatanan Baru? Dominasi Amerika kian melemah, Israel hadapi tantangan baru di Era Kebangkitan China.


Star News INDONESIASenin, (07 Juli 2025). JAKARTA - Washington, Tel Aviv, dan Beijing kini menjadi titik-titik sentral dalam pergeseran geopolitik global yang semakin nyata. 


Dunia menyaksikan lahirnya tatanan baru yang bisa menggeser peta kekuatan dunia secara menyeluruh.


Selama beberapa dekade terakhir, Amerika Serikat telah menjadi pelindung utama bagi Israel, baik dalam konteks militer, intelijen, maupun diplomasi global. 


Namun, dinamika global menunjukkan bahwa kekuatan Washington kini tak lagi setangguh dahulu. Kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan teknologi, ekonomi, dan militer baru mengubah peta permainan secara fundamental.


Beberapa analis internasional mencatat bahwa keunggulan China dalam kecerdasan buatan (AI), pengembangan sistem persenjataan generasi baru, dan dominasi ekonomi kawasan Asia-Pasifik menjadi indikator nyata pergeseran ini. 


Kemampuan pertahanan siber dan intelijen China yang makin kokoh juga dianggap telah menciptakan ‘tameng digital’ yang sulit ditembus oleh kekuatan barat, termasuk Mossad dan CIA.


Bagi Israel, yang selama ini menggantungkan diri pada dukungan strategis Washington, situasi ini dapat menjadi awal dari tantangan diplomatik dan militer baru. 


Ketika AS menghadapi tekanan dari dalam—mulai dari fragmentasi politik, stagnasi ekonomi, hingga krisis moralitas sosial—Israel harus mempertimbangkan ulang pendekatan geopolitiknya, termasuk kemungkinan menjalin hubungan yang lebih pragmatis dengan kekuatan baru seperti China dan India.


Sementara itu, China tidak tergesa-gesa mengambil alih dominasi global secara frontal. Pendekatannya tetap fokus pada penguatan internal—baik dari sisi ekonomi domestik, teknologi mandiri, maupun stabilitas nasional—dengan prinsip bahwa kekuatan sejati tidak perlu diumumkan, melainkan ditunjukkan melalui hasil.


Kondisi ini menandai fase baru dunia multipolar, di mana kekuatan lama seperti AS tak lagi memiliki otoritas absolut. 


Ketika keseimbangan berubah, negara-negara seperti Israel akan dihadapkan pada pilihan sulit: tetap bertumpu pada aliansi lama yang mulai melemah, atau beradaptasi dengan arsitektur global baru yang tengah dibangun oleh China.


Dalam perspektif ini, tahun-tahun ke depan akan menjadi penentu arah dunia: apakah tetap berada dalam pengaruh Barat, atau beralih menuju tata dunia yang lebih beragam kekuatan—di mana dominasi tidak lagi bersifat tunggal, melainkan kolektif dan saling menyeimbangkan.


Penulis : Deni Suprapto

Editor : Willy Rikardus

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler