Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Kepentingan RI Akibat Perang Iran vs Israel
ⒽⓄⓂⒺ

Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Kepentingan RI Akibat Perang Iran vs Israel

Jumat, April 19, 2024

Star News INDONESIA, Jumat, (19 April 2024). JAKARTA - Dengan adanya serangan Iran besar-besaran terhadap Israel yang menggunakan drone dan rudal pada hari Sabtu tanggal 13/4/2024. 


Dikhawatirkan terjadinya perang regional di Timur Tengah dapat meningkatkan ketegangan geopolitik kawasan. Islamic Revolution Guard Corps/IRGC tegas menyatakan bahwa merekalah yang meluncurkan puluhan rudal dan drone ke Israel, ini sesuai dengan pernyataan dari pemerintah Iran.


Selama ini Iran dan Israel telah lama terlibat dalam perang bayangan dimana Iran menggunakan proksinya dan Israel melakukan pembunuhan yang ditargetkan. 


Ketegangan Iran dan Israel ini dikhawatirkan berdampak kepada perekonomian global. Bila perang Israel Hamas di Gaza telah berpengaruh yang signifikan bagi kondisi perekonomian global termasuk di dalamnya Indonesia. 


Ketegangan geopolitik global sangat memainkan peran penting dalam membentuk opini dan persepsi dari masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi. 


Kekhawatiran terhadap isu-isu perang Israel-Palestina dan Israel-Iran membuat masyarakat dunia menjadi sangat berhati-hati dalam berinvestasi di negara-negara Muslim termasuk Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama Islam dan pada akhirnya dapat menyebabkan resesi ekonomi karena selama ini pembangunan di Indonesia tidak menggunakan APBN tetapi mengandalkan investasi dari luar negeri maupun dalam negeri sehingga utang negara di masa lalu sebesar 7000 triliun dapat dibayarkan ke IMF maupun negara pemberi utang.



Ketegangan yang terjadi di Timur Tengah dapat pula berdampak pada krisis energi karena sebagian besar Indonesia mengandalkan impor minyak walaupun tidak sepenuhnya. Rantai suplai akan terhambat bila kita salah mengambil sikap. Dan krisis energi akan sangat berdampak kepada krisis sosial dan bisa menimbulkan gejolak sosial maupun gejolak politik. 


Peristiwa-peristiwa ini sangat rumit apabila kita tidak waspada terhadap dampak ekonomi dan politik. Hal ini bisa melahirkan dampak ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang karena perang Iran vs Israel dapat membuat ekonomi global semakin tidak ada kepastian. 


Indonesia sebagai negara non-blok punya peran penting untuk memberikan solusi perdamaian karena Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam terbesar yang sangat didengar oleh negara-negara Muslim di Timur Tengah.


Konflik Timur Tengah antara Iran vs Israel, Israel vs Hamas cenderung menyebabkan lonjakan harga minyak. Hal ini terjadi karena kawasan ini menyumbang hampir sepertiga pasokan minyak global atau dunia. 


Ketidakstabilan apapun dapat menciptakan ketidakpastian pasar berdasarkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak global atau 

dunia. Ketidakpastian ini tercermin dalam premi risiko di pasar minyak ini adalah harga yang dibayarkan untuk minyak yang diperdagangkan sebelumnya dipasar berjangka vs harga minyak real time. 


Ketidakpastian ini dipengaruhi oleh keuntungan yang diharapkan diterima oleh spekulan dari pembelian dan penjualan minyak selama masa konflik atau masa perang serta kebutuhan lindung nilai dari bisnis yang memproduksi dan mengkonsumsi minyak serta kekhawatiran terhadap pasokan dan permintaan. 


Oleh karena itu konflik antara Hamas vs Israel dan Iran vs Israel terbaru terhadap pasar keuangan global akan bergantung pada keterlibatan negara-negara besar di kawasan lainnya.


Jika konflik antara Iran vs Israel berlanjut dampaknya mungkin akan tidak terbatas dan hanya terjadi pada negara-negara yang memiliki hubungan perdagangan dengan Timur Tengah. 


Perekonomian global atau dunia akan menghadapi dampak yang parah karena biaya energi bagi dunia usaha dan rumah tangga dapat melonjak jika pasokan terganggu. 


Harga energi yang lebih tinggi akan menghambat upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan tekanan inflasi dan dapat mengarah kepada kebijakan moneter lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama yang mempertahankan suku bunga tetap tinggi, hal ini akan meningkatkan biaya pinjaman dan pembiayaan kembali (refinancing) oleh pemerintah dan masyarakat. Dan dampak dari itu ialah bisa berakibat kepada kestabilan politik dan keamanan dalam negeri di Indonesia.


Pergerakan nilai harga minyak telah mencapai US$ 85/barel atau di atas asumsi makro untuk harga minyak yang ditetapkan pemerintah yaitu US$ 82/barel. 


Menurutnya, harga minyak ini bisa lebih tinggi lagi, jika ketegangan antara Israel dan Iran terus berlanjut. Mengingat, Iran merupakan salah satu produsen minyak global. 


Untuk itu, dengan ancaman ini ke depan pemerintah perlu melakukan penyesuaian kebijakan fiskal terutama untuk merespons kenaikan harga minyak tersebut. 


Apalagi, Indonesia salah satu negara importir minyak dari Iran. Tingkat volatilitas rupiah akan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa bulan yang lalu dan kondisi depresiasi yang dialami oleh nilai tukar Rupiah berpeluang akan terjadi lebih lama, kasus konflik Israel-Iran ini berpotensi menjatuhkan ekonomi global ke dalam jurang resesi karena adanya ketidakpastian yang menyebabkan investor cenderung wait and see.


Perlu suatu kestabilan politik dan kestabilan ekonomi serta pertahanan keamanan karena ini semua seperti mata rantai yang tidak bisa terputuskan. 


Kestabilan politik akan terjaga baik apabila ada kestabilan ekonomi dan kestabilan ekonomi akan terjaga baik apabila adanya kestabilan pertahanan dan keamanan. Semua memiliki korelasi yang sangat erat dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan semua kestabilan di dalam negeri juga dapat terjadi apabila terjadi kestabilan di luar negeri terutama negaranegara di Timur Tengah dan perang Iran vs Israel ini sangat berpengaruh kepada kestabilan ekonomi global.



Penulis : Drs. T Chris Lescrow Bengngu. S.Th. MM. (Pemimpin Redaksi Star News Indonesia)

Editor : Jibrael Otniel Parlindungan Bengngu


🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler