IDF mengatakan tidak ada kerusakan atau korban jiwa setelah kelompok militan Lebanon menargetkan pangkalan Safed untuk pertama kalinya |
Star News INDONESIA, Selasa, (09 Januari 2024). JAKARTA - Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, telah meluncurkan drone peledak ke pangkalan komando utama Israel, menyatakan serangan itu sebagai bagian dari respons mereka terhadap pembunuhan tingkat tinggi Israel baru-baru ini di Lebanon.
Kelompok tersebut mengatakan pihaknya meluncurkan “sejumlah drone penyerang eksplosif” ke markas militer di Safed, yang merupakan pertama kalinya mereka menargetkan lokasi tersebut. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan tidak ada kerusakan atau korban jiwa.
Beberapa jam sebelum serangan Hizbullah, serangan pesawat tak berawak Israel menghantam sebuah mobil di Lebanon selatan, menewaskan tiga orang di dalamnya, kata pejabat keamanan di daerah tersebut dan kantor berita negara. Sumber tidak segera mengidentifikasi mereka yang tewas.
Hizbullah mengutip pembunuhan tokoh senior Hizbullah Wissam al-Tawil pada hari Senin dan wakil kepala biro politik Hamas, Saleh al-Arouri pekan lalu, dalam pernyataannya tentang serangan tersebut.
Kekerasan terbaru terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken melakukan tur ke Timur Tengah dalam upaya mencegah perang antara Israel dan Hamas menyebar secara regional.
Laporan media Israel dan rekaman video yang diposting di media sosial mengonfirmasi bahwa setidaknya satu drone telah mendarat di area pangkalan. Hizbullah mengumumkan bahwa beberapa telah diluncurkan.
Drone tersebut tampaknya mendarat di area terbuka di pangkalan dekat tempat parkir mobil, dengan asap untuk ledakan terlihat di beberapa rekaman.
Serangan tersebut merupakan yang kedua yang menghantam lokasi penting militer Israel dalam beberapa hari terakhir, setelah serangan terhadap pangkalan udara Mount Meron pada hari Sabtu, yang menyebabkan kerusakan signifikan.
Meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hizbullah memicu kekhawatiran bahwa perang Israel dengan Hamas di Gaza terancam menyebar ke seluruh wilayah.
Israel dan Hizbullah saling baku tembak hampir setiap hari selama tiga bulan terakhir di seberang perbatasan, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah di kedua sisi. Lebih dari 130 pejuang Hizbullah tewas di Lebanon selama permusuhan dengan Israel, konfrontasi terburuk mereka sejak berperang pada tahun 2006.
Tawil, yang bertanggung jawab mengarahkan operasi Hizbullah di Lebanon selatan, adalah anggota paling senior dari kelompok tersebut yang terbunuh dalam kekerasan saat ini.
Segera setelah pembunuhannya, Hizbullah menyebarkan foto Tawil yang bertemu dengan sekretaris jenderal kelompok tersebut.
Penulis : Dwi
Editor : Fajar