Polda Sumut Diminta Usut Kasus Meninggalnya 2 Bocah Akibat Galian PT PN4 Tanah Itam Ulu
ⒽⓄⓂⒺ

Polda Sumut Diminta Usut Kasus Meninggalnya 2 Bocah Akibat Galian PT PN4 Tanah Itam Ulu

Senin, Desember 18, 2023

Star News INDONESIA, Senin, (18 Desember 2023). BATU BARA - Ketua Umum Gempal Indonesia (Gerakan Masyarakat Peduli Alam Laut & Lingkungan Nusantara) Rudy Harmoko S.H., merasa prihatin atas kematian dua bocah yang tenggelam di galian PT PN4 Kebun Tanah Itam Ulu, Pada Minggu, (17/12/2023)


“Sangat sedih dan turut berdukacita atas meninggalnya dua orang anak anak yang masuk dalam parit galian PT PN4 Tanah Itam Ulu, Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara yang baru dikeruk beberapa hari yang lalu dan memakan korban jiwa meninggal dunia” Ungkap Rudi Harmoko yang juga salah seorang Advokat di Batu Bara


“Meminta Kepada pihak Kapoldasu agar turun tangan dan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut, dan harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian itu ada konsekuensi hukum salah atau benar biarlah pengadilan yang memutuskannya dikarenakan galian clie ring perkebunan PT PN4 tanah Itam Ulu itu berdekatan atau berbatasan langsung dengan Desa, ,jangan hal ini terulang kembali akibat kelalaian pihak perkebunan” Jelasnya


Sesuai pemberitaan sebelumnya, Dua anak laki-laki penggembala sapi ditemukan tewas di parit perbatasan perkebunan blok 02B Afdeling I B PTPN 4 Kebun TIU, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara dan Kedua jasad bocah itu ditemukan Sabtu (9/12/2023) sekira pukul 18.30 WIB.


Kedua bocah malang tersebut masing-masing FAD (10) dan AF (10) warga Desa Lubuk Besar, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara. Diketahui keduanya pergi mengembala sapi sejak pukul 15.00 WIB ke kawasan kebun sawit PTPN 4 TIU.


Sekira pukul 18.00 WIB, sapi yang digembalakan kedua anak tersebut kembali ke kandang, namun, kedua anak justru tidak kunjung kembali.


Supiadi, orang tua FAD curiga dan pergi ke area perkebunan. Setelah mencari, Supiadi menemukan kedua anaknya telah tenggelam di parit yang diketahui merupakan bekas galian alat berat.


Dari hasil pemeriksaan dari dokter di Puskesmas Simpang Dolok, dr. Heliana mengatakan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban.


Penulis : Rahmat Hidayat

Editor : Wiwid


🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler