Star News INDONESIA, Rabu (26 Januari 2022). MAUMERE - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo. BUPATI Sikka Fransiskus Roberto Diogo kecewa melihat pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC. Hillers Maumere terkesan adanya diskriminasi.
"Di rumah sakit saja ada diskriminasi. Saya kunjungi rumah sakit itu saya merasa sedih. Pasien orang miskin tidur di kamar yang berserakan. Bayangkan saja, satu ruangan bisa delapan orang. Di dalam ruangan itu panas dan tidak ber-AC. Ini yang saya sedih," ujar Bupati Sikka dalam apel kekuatan ASN yang berlangsung, Senin (24/1).
Untuk itu, kata Bupati Sikka, pada 2022 ini, nantinya pelayanan rumah sakit milik pemerintah bakal diberlakukan tanpa kelas. Hal itu mencakup RSUD TC Hillers Maumere dan nantinya di rumah sakit Doreng.
"Kedua rumah sakit itu kita terapkan rumah sakit tanpa kelas. Tujuannya untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan tidak diskriminatif," ujarnya
Dia mengatakan apabila ada warga yang sakit disediakan ruangan pasien yang ber-AC sehingga tidak ada diskriminasi. Termasuk para ASN yang golongan II, III, dan IV itu ruangan yang ber-AC dengan pasien lainnya.
"Walaupun mandiri bayarnya beda tetapi pelayanan kesehatan yang diberikan sama. Ini adalah karya besar yang harus kita lakukan bersama-sama. Bukan berarti Sikka yang pertama terapkan rumah sakit tanpa kelas, tetapi ada beberapa daerah di Indonesia sudah terapkan rumah sakit tanpa kelas," Ungkapnya.
Ia menuturkan bagaimana mau bicara persatuan dan kemanusiaan namun di rumah sakit saja ada diskriminasi. "Jadi pada 2022, kita harus terapkan rumah sakit tanpa kelas. Pemerintah harus hadir memberikan fasilitas kesehatan yang baik bagi masyarakatnya," pungkasnya.
Penulis : Berto Da Costa
Editor : Fajar Ali