Saham Eropa Merosot: Ancaman Tarif AS & Data Inflasi Hantam Pasar
ⒽⓄⓂⒺ

Saham Eropa Merosot: Ancaman Tarif AS & Data Inflasi Hantam Pasar

Sabtu, Juli 05, 2025
Bursa Saham Eropa Melemah, Ketegangan Dagang dengan AS Bayangi Pasar. Foto : Eddie Lim/Maria Patricia


Star News INDONESIASabtu, (05 Juli 2025). JAKARTA - Bursa saham Eropa ditutup melemah tajam pada perdagangan Jumat (4/7) di tengah meningkatnya ketidakpastian menjelang tenggat waktu pengenaan tarif baru oleh Amerika Serikat pada 9 Juli mendatang. 


Kekhawatiran investor memuncak karena negosiasi perdagangan antara Uni Eropa dan Washington belum menemui titik terang.


Indeks utama Zona Euro, STOXX 50, ditutup merosot 1% ke level 5.291, sementara STOXX 600 pan-Eropa turun 0,5% menjadi 541. 


Ketegangan perdagangan menjadi katalis utama, didorong oleh pernyataan keras dari pejabat AS yang menegaskan bahwa batas waktu tidak akan diperpanjang. 


Jika kesepakatan tidak tercapai, tarif unilateral hingga 70% bisa diberlakukan terhadap produk-produk dari Uni Eropa.


Komisi Eropa menyebut pihaknya tengah mendekati kerangka kerja untuk perjanjian yang bisa menghindari gelombang tarif baru, namun belum ada kepastian hingga saat ini.


Ketidakpastian geopolitik juga dibarengi dengan pelemahan data ekonomi. Di kawasan Euro, harga produsen (PPI) pada Mei tercatat turun 0,6% dibanding bulan sebelumnya, mengindikasikan tekanan deflasi yang masih membayangi.


Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) menyuarakan kekhawatiran bahwa penguatan mata uang euro terhadap dolar AS—yang saat ini bertahan mendekati \$1,20—dapat menghambat pencapaian target inflasi 2%. 


Hal ini menambah tekanan terhadap sektor ekspor dan kinerja korporasi besar di kawasan tersebut.


Saham-saham unggulan menjadi korban utama dalam tekanan pasar. BBVA, salah satu bank besar Spanyol, terkoreksi sekitar 2,5%, sejalan dengan penurunan di sektor perbankan. 


Saham Siemens dan ASML, dua raksasa industri dan teknologi Eropa, juga mencatatkan penurunan serupa.


Di sisi lain, saham perusahaan mewah LVMH turun 1,8% menyusul langkah pemerintah Tiongkok yang akan mengenakan tarif atas produk brendi asal Uni Eropa. 


Kebijakan ini dinilai sebagai respons terhadap dinamika perdagangan global yang semakin kompleks.


Investor kini menantikan kepastian dari perundingan dagang AS–UE yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Apabila tidak ada terobosan hingga 9 Juli, pasar diperkirakan akan menghadapi tekanan lanjutan.


Penulis : Eddie Lim 

Editor : Maria Patricia

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler