![]() |
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, dilaporkan bersembunyi dalam bunker di Lavizan. Foto: The Economic Times |
Star News INDONESIA, Sabtu, (21 Juni 2025). JAKARTA - Situasi di Iran semakin memanas seiring laporan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kini berada di sebuah bunker bawah tanah di kawasan Lavizan, utara Teheran, sebagai tindakan pengamanan dari serangan udara Israel yang terus meningkat.
Menurut laporan eksklusif dari Iran International yang dikutip oleh sejumlah media internasional, termasuk The Times dan Firstpost, Khamenei dan keluarganya dipindahkan ke lokasi perlindungan tersebut sejak 15 Juni 2025. Langkah ini diambil menyusul gelombang serangan Israel terhadap beberapa fasilitas strategis di ibu kota Teheran dan sekitarnya.
Serangan tersebut, menurut Reuters, diyakini sebagai bagian dari upaya terarah untuk “mengguncang fondasi rezim Iran,” terutama setelah meningkatnya ketegangan geopolitik antara kedua negara. Economic Times juga melaporkan bahwa bunker Lavizan merupakan fasilitas perlindungan militer dengan keamanan tinggi yang sebelumnya digunakan pada masa-masa krisis.
Dalam laporannya, The Times menyebutkan bahwa suasana di dalam lingkar kekuasaan Iran penuh dengan "kecurigaan dan paranoia." Hal ini menguatkan asumsi bahwa keberadaan Khamenei di bunker bukan hanya sebagai bentuk perlindungan fisik, tetapi juga sebagai respons terhadap kekhawatiran atas kemungkinan infiltrasi atau pengkhianatan internal.
Meskipun demikian, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran mengenai kabar keberadaan Khamenei di lokasi tersebut. Pihak Israel juga tidak memberikan konfirmasi terkait target atau dampak serangan udara terbaru.
Hingga kini, Khamenei masih secara resmi menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran. Namun absennya dari publik sejak serangan-serangan ini menimbulkan berbagai spekulasi terkait stabilitas politik di negeri para mullah tersebut.
Penulis : M. Rahmat
Editor : Burhanudin Iskandar