Harga Emas Tembus $3.340! Dolar Anjlok, Trump Siap Gulingkan Powell?
ⒽⓄⓂⒺ

Harga Emas Tembus $3.340! Dolar Anjlok, Trump Siap Gulingkan Powell?

Kamis, Juni 26, 2025
Dolar Jatuh ke Titik Terendah, Emas Melonjak Tajam — Apa Hubungannya dengan Iran?


Star News INDONESIAKamis, (26 Juni 2025). JAKARTA - Harga emas dunia melonjak menembus level US $3.340 per ons, Pada Kamis, (26/06/2025), didorong oleh pelemahan tajam dolar AS dan spekulasi pasar terkait kepemimpinan baru di Federal Reserve. 


Kenaikan ini menandai level tertinggi emas dalam sejarah, sekaligus memperkuat sentimen bullish di tengah ketidakpastian moneter dan geopolitik global.


Menurut data dari TradingView dan Reuters, emas spot tercatat naik hingga US\$3.336, sementara kontrak berjangka emas menyentuh US $3.349,30 per ons. Kenaikan ini tak lepas dari tekanan besar yang dialami dolar AS, yang jatuh ke titik terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir.


Pemicunya? Tak lain adalah pernyataan mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump, yang menyebut bahwa ia dapat mengumumkan calon Ketua The Fed pengganti Jerome Powell pada September atau Oktober tahun ini, sebelum masa jabatan Powell berakhir pada Juni 2026. 


Trump secara terbuka menyebut Powell "gagal menjaga stabilitas harga" dan mengisyaratkan preferensi terhadap bankir sentral yang lebih dovish.


“Pasar melihat ini sebagai tanda bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan mendominasi dalam beberapa bulan ke depan,” kata ekonom senior dari Capital Insight, dikutip Reuters.


Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan dalam testimoninya bahwa prospek ekonomi AS saat ini memerlukan pendekatan yang lebih lunak terhadap suku bunga. 


"Kebijakan yang lebih ringan dari proyeksi April dipandang akan bersifat disinflasi," kata Powell di hadapan Kongres.


Kondisi ini diperkuat oleh tren global, di mana bank sentral seperti ECB, BoE, PBoC, RBI, dan SNB telah mulai memangkas suku bunga demi menopang pertumbuhan ekonomi masing-masing. Fenomena ini turut mendorong para investor beralih ke aset lindung nilai seperti emas.


Meski begitu, ketegangan geopolitik yang sempat memanas antara Iran dan Israel juga mengalami peredaan dalam beberapa hari terakhir, menahan emas dari lonjakan yang lebih drastis. Pertemuan tingkat tinggi dan kesepakatan gencatan senjata di beberapa titik dianggap sebagai sinyal positif di kawasan.


Dengan prospek suku bunga global yang melunak, pelemahan dolar AS, dan ketidakpastian arah kebijakan The Fed, para analis menilai harga emas berpotensi tetap kuat hingga akhir tahun ini.


"Selama ketidakpastian moneter dan geopolitik tetap tinggi, emas akan terus diburu sebagai safe haven utama," tutur analis pasar komoditas dari Goldman Sachs.



Penulis : Eddie Lim

Editor : Maria Patricia

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler