![]() |
Rudy Hartono, Legenda Sejati Bulu Tangkis Indonesia. Foto : Istimewa |
Star News INDONESIA, Jumat, (30 Mei 2025). JAKARTA - Rudy Hartono adalah nama yang tidak asing bagi pencinta bulu tangkis, baik di Indonesia maupun di dunia.
Lahir di Surabaya pada 18 Agustus 1949, Rudy menjadi ikon olahraga Indonesia dan dikenal luas sebagai salah satu atlet bulu tangkis terbaik sepanjang masa.
Kehebatannya dalam mengayunkan raket telah menorehkan tinta emas dalam sejarah olahraga dunia, terutama lewat dominasinya di turnamen bergengsi All England.
Karier Rudy mulai menanjak sejak usia muda. Dikenal memiliki teknik yang mumpuni, kecepatan luar biasa, serta mental baja, Rudy mulai menunjukkan kelasnya saat berhasil menjuarai All England untuk pertama kali pada tahun 1968.
Ia kemudian mencatatkan rekor fenomenal dengan memenangkan turnamen tersebut delapan kali, termasuk tujuh kemenangan berturut-turut dari 1968 hingga 1974—rekor yang hingga kini belum terpecahkan.
Prestasi Rudy tidak hanya terbatas pada All England. Ia juga berkontribusi besar dalam mengharumkan nama Indonesia di arena internasional, termasuk membawa tim Indonesia menjuarai Piala Thomas, ajang beregu paling prestisius dalam dunia bulu tangkis.
Rudy menjadi panutan bagi banyak atlet muda, tak hanya karena prestasinya, tetapi juga karena semangat juangnya, kedisiplinan, dan sikap sportifnya di dalam maupun luar lapangan.
Di luar lapangan, Rudy Hartono juga aktif dalam kegiatan sosial dan keolahragaan. Ia pernah menjabat sebagai pengurus PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) dan menjadi duta besar bulu tangkis Indonesia di berbagai forum internasional.
Ketekunannya dalam membangun olahraga ini membuatnya tetap relevan dan dihormati hingga kini.
Rudy Hartono bukan sekadar atlet, melainkan simbol kejayaan olahraga Indonesia. Warisan yang ia tinggalkan menjadi fondasi kuat bagi generasi penerus bulu tangkis Tanah Air. Dalam dunia olahraga yang terus berkembang, nama Rudy Hartono tetap berdiri tegak sebagai legenda sejati.
Penulis : Jufri Syamsudin
Editor : Maria Patricia