Ungkap Fakta Rencana Rahasia Israel Selama 20 tahun Untuk Menyerang Iran
ⒽⓄⓂⒺ

Ungkap Fakta Rencana Rahasia Israel Selama 20 tahun Untuk Menyerang Iran

Rabu, Oktober 16, 2024
Jet tempur F-15 Angkatan Udara Israel, di pangkalan angkatan udara Tel Nor. 1 Januari 2024. (Foto: MOSHE SHAI/FLASH90)


Star News INDONESIARabu, (16 Oktober 2024). JAKARTA - Dari rudal jarak jauh hingga bom penghancur bunker, Israel telah menghabiskan waktu puluhan tahun dan miliaran dolar untuk mengembangkan amunisi khusus untuk kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.


Selama beberapa dekade terakhir, lembaga pertahanan Israel telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mempersiapkan serangan potensial terhadap Iran, sambil mengembangkan amunisi khusus. Beberapa kemampuan ini baru terungkap setelah dijual ke angkatan udara asing. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat diungkapkan di tengah persiapan ini.


Bulan lalu, Israel melancarkan serangan lain di Yaman , mengerahkan jet tempur F-15 dari pangkalan yang berjarak 1.800 kilometer, memamerkan keterampilan improvisasinya yang terkenal. Pesawat-pesawat ini, yang awalnya dirancang untuk pertempuran udara, dimodifikasi di Israel untuk misi penyerangan. Angkatan Udara Israel juga memperlengkapi mereka untuk membawa amunisi modern dari produsen Amerika dan Israel.


Namun, serangan terhadap Iran menghadirkan tantangan yang jauh lebih rumit, meskipun jaraknya sama.


Fasilitas nuklir dan pangkalan rudal balistik Iran tertanam dalam di bawah tanah, berbeda dengan target yang kurang terlindungi seperti terminal minyak. Selain itu, Iran mengoperasikan sistem pertahanan udara canggih, yang sebagian besar dikembangkan di dalam negeri. Menurut klaim mereka, yang belum diuji, sistem ini setara dengan kemampuan sistem Rusia seperti S-300, yang dapat mencegat rudal yang diluncurkan oleh Israel. Namun, serangan yang dikaitkan dengan Israel di Isfahan setelah serangan Iran pada bulan April tidak dicegat oleh pertahanan canggih ini. Iran juga memelihara armada yang sudah ketinggalan zaman, termasuk MiG-29 Rusia dan F-14 Amerika dari era Shah, yang terus beroperasi meskipun ada sanksi internasional.


Mengingat tantangan ini, pasukan pertahanan Israel telah menghabiskan 20 tahun mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap Iran, menginvestasikan miliaran dolar dan shekel. Investasi ini mencakup pengembangan amunisi khusus, beberapa di antaranya bahkan AS menolak untuk menjualnya ke Israel, serta inovasi yang tidak tersedia bagi AS.


Sistem rudal pertahanan udara Iron Dome terlihat selama uji coba operasional yang dilakukan menyusul berakhirnya Operasi Shield and Arrow pada 14 Mei 2023 (Foto: Kementerian Pertahanan Israel)


Menyerang dari Jarak 1.800 km

Serangan pada jarak sekitar 2.000 kilometer biasanya dilakukan oleh pasukan Amerika dan Rusia dengan menggunakan rudal jelajah dan pesawat pengebom. Namun, Israel telah mengalokasikan sebagian besar bantuan AS untuk memperoleh jet tempur yang mampu terbang dua jam sekali jalan—mulai dari skuadron F-15I yang canggih hingga empat skuadron F-16I Sufa.


Lockheed Martin mengembangkan tangki bahan bakar konformal khusus untuk jet ini, meningkatkan jangkauannya tanpa mempengaruhi aerodinamika atau tanda radar secara signifikan.


Laporan asing menunjukkan bahwa Israel telah mengembangkan tangki bahan bakar yang dapat dilepas untuk jet F-35, yang memungkinkan mereka mencapai Iran sambil mempertahankan kemampuan siluman. Tanpa ini, jangkauan mereka tidak memadai, dan tangki bawah sayap standar membahayakan sebagian besar kemampuan siluman mereka.



Penulis : Deni Suprapto

Editor : Fajar Ali

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler