Star News INDONESIA, Sabtu (04 Juni 2022). JAKARTA - Pasukan junta militer Myanmar telah membakar ratusan rumah selama serangan tiga hari di utara negara itu, kata media lokal dan penduduk saat militer menyerang untuk menghancurkan perlawanan terhadap kekuasaannya.
Wilayah Sagaing telah menyaksikan pertempuran sengit dan pembalasan berdarah sejak kudeta tahun lalu, dengan anggota Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) setempat bentrok secara teratur dengan pasukan junta.
Para pengamat mengatakan milisi informal telah mengejutkan pasukan junta dengan keefektifannya dan militer dalam banyak kesempatan menyerukan serangan udara untuk mendukung pasukannya di darat.
Pasukan membakar ratusan bangunan di desa Kinn, Upper Kinn dan Ke Taung selama tiga hari pekan lalu, menurut penduduk setempat dan laporan media.
Pada 26 Mei 2022, penduduk desa di Kinn melarikan diri ketika tentara mendekat dan mulai menembak ke udara, kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
"Keesokan paginya kami melihat asap mengepul dari desa kami sebelum mereka pergi. Lebih dari 200 rumah terbakar. Rumah saya terbakar habis, hanya fondasi beton yang tersisa," katanya.
Wartawan verifikasi digital AFP mengonfirmasi bahwa rekaman itu tidak muncul secara daring sebelum pekan lalu, tetapi tidak dapat memverifikasi laporan secara independen dari wilayah tersebut.
"Tentara menyerbu dan menghancurkan rumah kami," kata warga desa Ke Taung, Aye Tin, yang meminta untuk menggunakan nama samaran.
Gambar satelit dari badan antariksa AS NASA menunjukkan kebakaran di lokasi yang cocok dengan desa Ke Taung dan Kinn pekan lalu.
Sebelumnya, junta telah menolak klaim bahwa pasukannya telah membakar rumah, dengan menuduh pejuang PDF "teroris" memulai kebakaran.
Penulis : Deni Suprapto
Editor : Fajar Ali