Star News INDONESIA, Selasa (18 Januari 2022). DENPASAR - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menerima secara resmi buku bertajuk ‘Menakar Potensi Kerawanan Konflik Agama di Kota Kreatif Berbasis Budaya’. Buku yang disusun atas prakarsa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Kesbangpol Kota Denpasar diserahkan langsung Ketua FKUB Kota Denpasar, Prof. Dr. I Nyoman Budiana di Kantor Walikota Denpasar, Senin (17/1). Nantinya, buku tersebut akan dilaunching secara resmi bertepatan dengan HUT Kota Denpasar ke-234 Februari mendatang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Jajaran Pengurus FKUB Kota Denpasar dari berbagai elemen agama, Ketua PHDI Kota Denpasar, Nyoman Kenak, Perwakilan Kanwil Agama Kota Denpasar, serta OPD terkait di lingkungan Pemkot Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara mengatakan, terbitnya buku ini tentu menjadi sebuah angin segar bagi keberadaan umat beragama di Kota Denpasar. Hal ini lantaran dapat menjadi pedoman bersama dalam menumbuhkan sikap toleransi guna menjaga dan menciptakan kerukunan umat beragama di Kota Denpasar.
“Sangat bagus, dan semoga dapat menjadi inspirasi sekaligus pedoman bersama dalam menumbuhkan sikap toleransi di masyarakat, sehingga kerukunan umat beragama terus terjaga dan tercipta secara berkelanjutan di Kota Denpasar yang dikenal sebagai kota kreatif berbasis budaya,” jelasnya
Sementara, Ketua FKUB Kota Denpasar, Prof. Dr. I Nyoman Budiana didampingi Kabid Ekososbud, Agama dan Ormas Kesbangpol Kota Denpasar, AA Gede Raka Wiadnyana mengatakan, Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali yang dikenal dengan seni, budaya dan pariwisata menarik banyak orang untuk datang. Tak hanya sekadar berwisata, tak jarang mereka yang datang juga menetap dan mencari nafkah.
Dikatakanya, perkembangan tersebut membuat kehidupan sosial ekonomi di Kota Denpasar semakin beragam, kompleks, dan dinamis, termasuk kehidupan antar umat beragamanya. Dengan semakin kompleksnya kehidupan sosial tersebut, semua pihak harus tetap waspada akan terjadinya disharmoni.
“Perlu sosialisasi dan dialog secara terus menerus oleh para pemangku kepentingan agar kerukunan beragama di Kota Denpasar tetap terjaga dan lestari,” ujarnya
Lebih lanjut dijelaskan, secara rinci buku ini memotret kondisi terkini dinamika kehidupan antar umat beragama di Kota Denpasar, terutama potensi konflik yang dapat muncul. Sehingga tantangan perubahan masyarakat karena mobilitas sosial serta gelombang informasi yang begitu cepat harus dikelola dengan baik agar dapat mendukung kehidupan harmonis antar umat beragama.
“Dari hadil pendekatan kualitatis, telah berhasil dirangkum catatan pemikiran berbagai pihak, seperti FKUB, tokoh agama, akademisi hingga perwakilan pemuda. Mereka memberikan rekomendasi, usulan dan harapan mengenai bagaimana sebaiknya hubungan sosial dan keagamaan kedepan harus terus dirajut bersama,” pungkasnya. (Arnw/Ags/Dps).