Star News INDONESIA, Jumat (21 Januari 2022). TABANAN - Sebagai bentuk dukungan terhadap segala bentuk pembangunan di Tabanan dalam segi sekala maupun niskala, komitmen pemerintah untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat dalam pelaksanaan upacara Pitra Yadnya akan terus dilakukan. Hal tersebut dibuktikan langsung dengan hadirnya jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam Uleman Upacara Pitra Yadnya atau Pengabenan bersama oleh Keluarga Besar Bhujangga Waisnawa Griya Delod Setra, Jumat (21/1).
Bertempat di Delod Setra Pejaten, Kecamatan Kediri Tabanan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M didampingi oleh Sekda, Camat Kediri beserta unsur muspika dan juga para OPD Terkait serta masyarakat setempat, hadir sebagai saksi dalam upacara pitra yadnya yang digelar secara masal tersebut.
Rangkaian upacara pitra yadnya yang diselenggarakan bersama ini dilakukan secara bertahap dengan masa pengabenan hingga 42 hari. Sementara puncak acara akan dilakukan pada 22 Januari 2022 mendatang. Untuk total sawa yang mengikuti pengabenan sebanyak 88 sawa agung dan ngelunggah sebanyak 75.
Kegiatan Pengabenan Bersama ini menuai pujian langsung dari Bupati Sanjaya, sebab, Karya yang menurutnya sudah menepati kesusastraan agama tersebut, seluruh persiapanya sudah dirasa baik sekali. “Saya mewakili Pemerintah Tabanan memberikan apresiasi, penghargaan yang setingginya, karena semeton di Griya sudah mengikuti program pemerintah dalam rangka menyukseskan Visi dan Misi Tabanan” Papar Sanjaya.
Bupati Sanjaya merasa bangga dengan adanya Pengabenan Masal oleh Keluarga Bhujangga, yang menerapkan semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam pelaksanaannya. Ia menerangkan, dalam setiap upacara yang telah diadakan, tandanya masyarakat sudah membantu pembangunan dengan menjalankan program pemerintah, dalam rangka Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menujut Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM), tepatnya dalam unsur Atma Kerthi. “Tujuannya adalah memang kita membayar hutang kepada leluhur, sebagai bentuk tanggung jawab kita yang wajib dilaksanakan, itu sebabnya saya turun di tengah-tengah masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Atma Kerthi ini” lanjutnya.
Dengan biaya urunan sebesar 6 juta rupiah untuk masing-masing sawa, dirasa sangat terjangkau dan memudahkan warga untuk memberikan pengabdian yang terakhir bagi para leluhur. “Artinya, bagaimana kita ngewangun karya ini dengan gotong-royong, serta rasa tulus ikhlas, maka saya harap untuk semuanya, mari kita meyasa kerthi, betul-betul sabar dan tenang dalam melaksanakan kegiatan upacara, saya yakin ini akan menjadi karya yang utamaning utama” Pungkas Sanjaya.
Menyambut kehadiran Pemkab Tabanan dalam kegiatan ini, I Gede Putu Adnyana selaku ketua panitia, sampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan langsung oleh Bupati Tabanan, terhadap setiap kegiatan di masyarakat. Hal tersebut tentunya menambah semangat masyarakat, dalam memajukan pembangunan demi tercapainya Tabanan Era Baru.
Oleh sebab itu, kegiatan keagamaan yang kolektif sangat disarankan oleh Sanjaya untuk terus diberlakukan di masyarakat. Tidak hanya pengabenan, namun juga pernikahan, upacara tiga bulanan, atau potong gigi. “Yang penting 3 elemen hadir di tengah-tengah kalangan, yaitu masyarakat yang ngewangun karya, yang kedua kepuput oleh sang sulinggih baik yang meduwe jati atau eka jati dan yang ketiga dihadiri, disaksikan dan diberi doa restu oleh murdaning jagat, maka ini termasuk karya yang satwika, utamaning utama” Kata Sanjaya lebih lanjut.
Penulis : Arnawa
Editor : Fajar Ali