![]() |
| Tongkat Gembala Berganti, Sambut Harapan Baru untuk Uskup Manteiro. Foto : Berto Da Costa/Maria Patricia |
Star News INDONESIA, Minggu, (23 November 2025). LEWOLEBA - Tongkat estafet kepemimpinan Gereja Katolik di Keuskupan Larantuka resmi berpindah tangan. Bersamaan dengan pengumuman dari Tahta Suci mengenai penetapan Mgr. Yohanes Hans Manteiro, Pr sebagai Uskup baru, Pemerintah Kabupaten Lembata menyampaikan penghargaan mendalam kepada Mgr. Emeritus Fransiskus Kopong Kung, sosok yang dikenal luas sebagai pemersatu umat dan penjaga harmoni antaragama di wilayah Flores Timur dan Lembata selama lebih dari dua dekade.
Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa Uskup Emeritus Kopong Kung telah meninggalkan jejak pelayanan yang kuat dan signifikan.
Menurutnya, kepemimpinan sang Uskup tidak hanya membangun Gereja secara spiritual, tetapi juga memperkuat struktur sosial yang inklusif dan penuh toleransi.
“Beliau telah membawa Gereja bertumbuh dengan kokoh dan menghadirkan kedamaian di tengah masyarakat. Toleransi yang terpelihara selama ini merupakan bukti nyata kepemimpinan beliau,” ujar Bupati Kanis Tuaq.
Ia menambahkan, banyak pembangunan sosial di Lembata dapat berjalan efektif berkat sinergi positif antara pemerintah daerah dan Gereja.
“Kami berterima kasih atas keterbukaan dan keteladanan beliau. Banyak pembangunan sosial berhasil karena kerja sama yang dibangun bersama,” lanjutnya.
Harapan Baru Bersama Uskup Yohanes Hans Manteiro
Pemerintah Kabupaten Lembata memandang pergantian kepemimpinan menuju Mgr. Yohanes Hans Manteiro sebagai momentum pembaruan.
Dengan latar belakang akademik yang kuat, pengalaman pelayanan internasional, serta kepakaran dalam bidang liturgi, Uskup Manteiro dinilai membawa karakter kepemimpinan yang adaptif terhadap tuntutan Gereja di era modern.
Pemkab Lembata menyambut pemimpin baru ini sebagai mitra strategis dalam memperkuat pembinaan iman sekaligus memperluas kerja sama lintas sektor.
“Semoga di bawah kepemimpinan Mgr. Yohanes Hans Manteiro, Gereja semakin hidup dalam semangat pastoral dan semakin mampu menjawab kebutuhan umat di masa kini,” pungkas Bupati Kanis.
Profil Singkat Mgr. Yohanes Hans Manteiro, Pr
Mgr. Yohanes Hans Manteiro lahir di Larantuka pada 15 April 1971. Ia menempuh pendidikan di Seminari Santo Domingo Hokeng dan melanjutkan studi filsafat serta teologi di Ledalero. Keahliannya semakin diperkaya dengan gelar Licentiate dan Doktor Liturgi dari Universitas Wina, Austria.
Ditahbiskan menjadi imam pada 14 Juli 1999, Mgr. Manteiro melayani baik di Indonesia maupun Austria sebelum kembali ke tanah air sebagai pengajar dan formator di Seminari Tinggi Ritapiret.
Di dunia akademis, ia dikenal melalui karya-karyanya, termasuk buku “Semana Santa di Larantuka: Sejarah dan Liturgi”, yang kini menjadi rujukan penting dalam memahami tradisi keagamaan khas Larantuka.
Babak Baru bagi Keuskupan Larantuka
Dengan doa dan harapan yang menyertai, peralihan tongkat gembala ini menandai babak baru bagi perjalanan Gereja Keuskupan Larantuka. Di pundak Uskup Manteiro, umat dan pemerintah menaruh harapan akan masa depan Gereja yang semakin terang, rukun, dan penuh kasih.
Penulis : Berto Da Costa
Editor : Maria Patricia

