Pelajar DIY Jadi Garda Terdepan Cegah Narkoba, Pemerintah Luncurkan IP2N GM
ⒽⓄⓂⒺ

Pelajar DIY Jadi Garda Terdepan Cegah Narkoba, Pemerintah Luncurkan IP2N GM

Kamis, Oktober 02, 2025
Edukasi Narkoba Berbasis Data dan Aspirasi Pelajar Diluncurkan di Yogyakarta, Kamis (2/10). Foto : Ilham Hamid/Burhanudin Iskandar


Star News INDONESIAKamis, (02 Oktober 2025). YOGYAKARTA - Pemerintah pusat meluncurkan pendekatan baru dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. 


Melalui kegiatan edukasi dan supervisi yang digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta, pemerintah menggandeng organisasi siswa intra sekolah (OSIS) sebagai mitra strategis.


Kegiatan ini merupakan bagian dari pilot project Indeks Pencegahan dan Pengendalian Narkoba Generasi Muda (IP2N GM), program berbasis data dan kolaboratif yang bertujuan membangun ketahanan pelajar dari ancaman narkotika. 


Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Kemenko Polhukam serta Wellbeing Institute, dan dihadiri perwakilan Kesbangpol DIY, kepala sekolah, dan puluhan perwakilan OSIS SMA se-DIY.


“Generasi muda adalah aset menuju Indonesia Emas 2045. Saat ini tercatat 3,6 juta pengguna narkoba aktif di Indonesia, mayoritas berasal dari kelompok usia produktif. Ini adalah ancaman serius bagi masa depan bangsa,” kata Brigjen Pol. Adhi Satya Perkasa, Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa, Kamis (2/10).


Dari Objek Menjadi Subjek Perubahan


Tidak seperti pendekatan lama yang bersifat top-down, IP2N GM menempatkan pelajar bukan hanya sebagai objek sosialisasi, tetapi subjek perubahan. Para siswa diberikan ruang untuk menyampaikan keresahan, menyusun strategi kreatif, hingga terlibat dalam pengambilan keputusan di tingkat sekolah.


Ketua OSIS SMAN 1 Yogyakarta menyoroti pentingnya pendekatan yang sesuai dengan karakter Gen Z. “Program pemerintah harus bisa nyambung dengan cara berpikir dan komunikasi kami. Jangan hanya memberi hukuman, tapi juga apresiasi untuk pelajar yang berkontribusi dalam pencegahan narkoba,” ujarnya.


Perwakilan OSIS SMA Piri 1 menambahkan perlunya format kegiatan yang lebih menarik. “Ceramah formal seringkali tidak efektif. Kami butuh pendekatan yang kreatif dan menyenangkan agar pesan bisa diterima dengan baik.”


Sementara itu, siswi MAN 1 Yogyakarta mengusulkan program kunjungan langsung ke pusat rehabilitasi sebagai metode edukasi yang membekas. “Melihat langsung proses rehabilitasi membuat kami lebih sadar dampak narkoba secara nyata,” katanya.


Kolaborasi Sekolah dan Pemerintah, Kunci Sukses IP2N GM


Kepala sekolah juga menyambut positif pendekatan ini. Mereka mendorong pelibatan aktif Forum Komunikasi Pengurus OSIS (FKPO) dan satgas anti-narkoba di sekolah-sekolah. “Bahasa mereka lebih nyambung dengan sesama pelajar. Kalau mereka diberi ruang, efeknya bisa lebih kuat,” ujar salah satu kepala sekolah.


Brigjen Pol. Adhi Satya menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan regulasi yang jelas, validitas data, serta kolaborasi berkelanjutan antarsektor. “IP2N GM diharapkan jadi fondasi kebijakan berbasis bukti untuk melindungi generasi muda dari narkoba,” pungkasnya.


Dengan pelibatan langsung siswa dan kepala sekolah, program ini menjadi langkah strategis dalam membangun gerakan pencegahan narkoba yang relevan dan berkelanjutan. Harapannya, pilot project ini bisa direplikasi ke seluruh wilayah Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang bebas narkoba.


Penulis : Ilham Hamid

Editor : Burhanudin Iskandar

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler