Polisi Tangkap Dua Dalang Perakit Bom Molotov untuk Aksi Demo
ⒽⓄⓂⒺ

Polisi Tangkap Dua Dalang Perakit Bom Molotov untuk Aksi Demo

Jumat, September 05, 2025
Dua dalang perakit Bom Molotov untuk Demo DPRD Kaltim ditangkap Polisi. Foto : Ilham Hamid/Burhanudin Iskandar


Star News INDONESIAJumat, (05 September 2025). SAMARINDA - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda berhasil menangkap dua tersangka yang diduga sebagai otak intelektual dalam kasus perencanaan dan perakitan bom molotov yang ditemukan di lingkungan Kampus FKIP Universitas Mulawarman (Unmul), Jumat (5/9).


Kepala Polresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar mengungkapkan, kedua tersangka yang berinisial NS (37) dan AJ alias L (43) ditangkap saat bersembunyi di lahan kebun milik keluarga salah satu tersangka di kawasan Kilometer 47, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.


“Mereka berperan sebagai penggerak utama dalam perencanaan dan pembuatan bom molotov. Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya,” ujar Hendri dalam konferensi pers di Aula Rupatama Mapolresta Samarinda.


Dengan penangkapan dua pelaku tersebut, jumlah total tersangka yang diamankan dalam kasus ini menjadi enam orang.


Menurut hasil penyelidikan, rencana aksi dimulai sejak 29 Agustus 2025. Dalam sebuah pertemuan, tersangka NS menggagas penggunaan bom molotov sebagai alat kejut dalam unjuk rasa yang direncanakan berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Timur pada 1 September.


Pada 31 Agustus, NS dan beberapa rekannya mulai membeli bahan-bahan seperti pertalite, botol kaca, dan kain perca untuk merakit bom molotov.


“Tim gabungan dari Polresta Samarinda, Jatanras Polda Kaltim, dan Subdit Tipidum berhasil menggagalkan rencana tersebut sebelum aksi unjuk rasa berlangsung,” tegas Hendri.


Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 27 botol bom molotov siap pakai, 12 potong kain perca, dua petasan, satu jerigen berisi pertalite, tiga unit ponsel, buku catatan, selebaran aksi demonstrasi, serta dokumen terkait gerakan mahasiswa.


Polisi masih mendalami motif dan jaringan di balik aksi ini, termasuk kemungkinan adanya aktor lain yang terlibat.


“Kami akan terus mengembangkan kasus ini dan memastikan tidak ada aksi anarkis yang membahayakan masyarakat,” tutup Hendri.


Penulis : Ilham Hamid

Editor : Burhanudin Iskandar

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler