![]() |
Polda Riau Ungkap Kasus Beras Oplosan 9 Ton di Pekanbaru, Distributor Ditangkap. Foto : Sultan Hafidz/Burhanudin Iskandar |
Star News INDONESIA, Senin, (28 Juli 2025). PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau berhasil membongkar praktik pengoplosan beras yang merugikan konsumen di Kota Pekanbaru.
Seorang distributor berinisial R ditetapkan sebagai tersangka setelah kedapatan mengoplos sekitar 9 ton beras kualitas rendah ke dalam karung bermerek SPHP dan premium untuk dijual kembali dengan harga tinggi.
Pengungkapan kasus ini dilakukan di sebuah lokasi di Jalan Sail, Pekanbaru. Dari tempat kejadian perkara (TKP), petugas mengamankan barang bukti berupa 79 karung beras SPHP kemasan 5 kilogram berisi beras oplosan, 4 karung bermerek lain yang juga diisi beras ladang, 18 karung kosong SPHP, 1 unit timbangan digital, 1 unit mesin jahit, 12 gulung benang jahit, dan 2 buah mangkuk.
Kapolda Riau, Irjen Pol. Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum., menyatakan bahwa praktik curang tersebut sangat merugikan masyarakat dan tidak dapat ditoleransi.
Ia menegaskan, pengungkapan ini merupakan implementasi dari instruksi langsung Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan publik.
“Tentu saja arahan Bapak Kapolri ini adalah bagaimana kita bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dan memberikan rasa aman melalui upaya-upaya sehingga situasi kamtibmas dapat terjaga dengan baik,” ujar Kapolda Riau pada Minggu (27/7).
Kapolda menambahkan, kejahatan yang menyentuh kebutuhan pokok masyarakat seperti pangan harus menjadi perhatian serius semua pihak.
Dalam kasus ini, tersangka diduga telah memanfaatkan kemasan resmi pemerintah seperti SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk menipu konsumen dengan beras kualitas rendah.
Kini, tersangka R telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. Polda Riau memastikan akan terus menindak tegas pelaku kejahatan pangan dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap produk-produk curang di pasaran.
Penulis : Sultan Hafidz
Editor : Burhanudin Iskandar