![]() |
Foto menunjukkan petugas RAF di depan Typhoon Jet, menandakan persiapan operasional saat jet sedang berada di hanggar. Sumber foto: The Daily Telegraph (PA/Jake Green). |
Star News INDONESIA, Minggu, (15 Juni 2025). JAKARTA - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengonfirmasi bahwa pemerintahnya telah memindahkan jet tempur dan aset militer lainnya ke wilayah Timur Tengah sebagai langkah "kontinjensi" di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Langkah ini dilakukan setelah Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer Inggris jika negara itu ikut campur membela Israel dari potensi serangan balasan Teheran.
Dalam keterangannya sebelum menghadiri KTT G7 di Kanada, Starmer mengatakan bahwa Inggris "tidak mengesampingkan opsi apa pun" untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.
"Kami telah memindahkan aset ke wilayah tersebut, termasuk pesawat tempur, sebagai bentuk dukungan jika diperlukan," ujar Starmer.
Langkah ini dilakukan tak lama setelah Iran menyampaikan peringatan tegas. Pemerintah Teheran menyatakan bahwa segala bentuk keterlibatan Inggris dalam membela Israel dari serangan rudal akan membuat pangkalan-pangkalan militer Inggris di Siprus, Qatar, hingga Bahrain menjadi target balasan.
Jet tempur Typhoon serta pesawat pengisi bahan bakar RAF dilaporkan telah dikerahkan ke pangkalan strategis di Timur Tengah, memperkuat keberadaan militer Inggris di wilayah yang semakin tidak stabil.
Sumber pertahanan Inggris menyebutkan bahwa penempatan ini bersifat defensif, bukan ofensif. Namun, posisi resmi Inggris tetap membuka ruang untuk kemungkinan keterlibatan militer secara langsung jika ancaman terhadap sekutunya meningkat tajam.
Pernyataan Starmer menuai respons tajam dari pihak oposisi dan komunitas internasional. Beberapa pihak mendesak agar Inggris lebih berhati-hati dan mengutamakan jalur diplomasi ketimbang eskalasi militer.
Sementara itu, Iran menyebut langkah Inggris sebagai "provokatif" dan memperingatkan bahwa keterlibatan asing dalam konflik akan memperluas medan perang ke luar wilayah Israel.
Ketegangan ini terjadi di tengah serangan rudal yang baru-baru ini terjadi antara Iran dan Israel, dengan ledakan dilaporkan terdengar di Teheran, Tel Aviv, dan Yerusalem.
Dengan situasi yang masih berkembang cepat, dunia kini menanti apakah Inggris akan mengambil peran aktif dalam konflik ini — atau justru menjadi sasaran baru dalam ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Penulis : Deni Suprapto
Editor : Willy Rikardus