![]() |
Tentara dan polisi memberikan keamanan dan bantuan bagi massa yang menunggu. Foto: Ishara S Kodikara/AFP/Getty Images |
Star News INDONESIA, Senin, (21 April 2025). JAKARTA - Polisi Sri Lanka telah meluncurkan penyelidikan terhadap sebuah foto yang beredar di media sosial yang mengklaim memperlihatkan relik gigi Buddha, yang dipajang di bawah pengamanan ketat.
Departemen Investigasi Kriminal diperintahkan untuk menentukan apakah gambar yang dibagikan secara luas itu diambil selama pameran relik langka tersebut, kata polisi.
Fotografi dilarang keras selama penayangan umum objek yang sangat dihormati ini, yang dipamerkan bulan ini untuk pertama kalinya sejak Maret 2009.
Umat akan digeledah sebelum diizinkan memasuki area suci Kuil Gigi di pusat kota Kandy. Tas atau parsel tidak diizinkan dan penggunaan ponsel dilarang.
"Jika seseorang mengambil foto di dalam kuil, itu adalah pelanggaran keamanan yang serius," kata seorang pejabat polisi kepada Agence France-Presse. "Ada banyak petugas berpakaian sipil di dalam kuil," katanya, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena ia tidak berwenang berbicara kepada media.
![]() |
Orang-orang berkemah untuk mendapatkan kesempatan langka melihat relik tersebut. Foto: Ishara S Kodikara/AFP/Getty Images |
Pernyataan polisi mengatakan detektif akan menyelidiki apakah foto itu diambil oleh seorang jamaah selama pameran saat ini, atau apakah itu merupakan gambar yang disunting.
Polisi melaporkan bahwa sekitar 125.000 orang memuja relik tersebut pada hari pertama pameran, yang dibuka hanya selama dua setengah jam. Pada hari-hari berikutnya, pameran dibuka selama lima setengah jam. Pameran selama 10 hari berakhir pada tanggal 27 April.
![]() |
Penabuh drum di pintu masuk kuil. Foto: Ishara S Kodikara/AFP/Getty Images |
Mayoritas penduduk Sri Lanka yang beragama Buddha percaya bahwa gigi taring kiri Buddha disemayamkan di kuil. Gigi taring kiri Buddha bukan hanya sekadar objek pemujaan agama, tetapi juga simbol kedaulatan negara.
Kerumunan besar pengunjung Kuil Gigi telah menyebabkan kekacauan lalu lintas di Kandy, sementara puluhan ribu umat juga berkemah semalaman untuk memuja relik tersebut.
Penulis : Eddie Lim
Editor : Burhanudin Iskandar