Star News INDONESIA, Kamis, (10 Oktober 2024). JAKARTA - Market Cinema adalah program baru yang akan di buat oleh Pemerintah DKI Jakarta yang bertujuan untuk mengembangkan unsur-unsur kreativitas Film Karya Pelajar dan Mahasiswa.
Hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan pendidikan, bukan hanya sebatas kegiatan produksi film semata, tapi implementasi pemesaran yang akan di terima oleh masyarakat.
Pemikiran ini muncul dari kegelisahan seorang kreator dan sutradara film Roy Wijaya yang mengharapkan implemetasi film karya pelajar pemanfaatannya bukan hanya sebatas platform media sosial semata, tapi bagaimana masyarakat non gedget memahami dan menerima sebuah karya anak bangsa.
Menurut penulis yang menjadi salah satu penyebab utama keilmuan pendidikan film dan rendahnya minat masyarakat, karena tidak dibukanya pasar film hasil karya pelajar dan mahasiswa di berbagai bioskop di Indonesia.
Padahal globalisasi masyarakat masih membutuhkan kelas harapan yang terjangkau dan murah di tengah tengah lingkungan keraifan lokal.
Hal ini, karena tidak adanya perkembangan kreativitas dalam pendekatan keilmuannya dan masih sulitnya mengintegrasikan dan menginterkoneksikan keilmuannya dengan perkembangan masyarakat saat ini, mungkin saking pesatnya kemajuan teknologi.
Hasil Penelitian penulis termasuk dalam kategori penelitian lapangan (field research), peneliti melakukan studi terhadap kegiatan pengembangan pembelajaran melalui kegiatan produksi film di berbagai kampus dan sekolah SMK Perfilman atau DKV dan Sejenisnya.
Pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan kegiatan pembelajaran film tidak di temukannya antusias masyarakat untuk menonton film hasil pelajar dan mahasiswa, cenderung lebih memilih bioskop besar dan sejenisnya.
Maka hasil ini, perlu adanya apresiasi besar dari pemerintah pusat dan daerah dalam mewadahi berbgai film hasil karya pelajar dan mahasiswa dengan bioskop bioskop kecil yang harus ada di tengah lingkungan masyarakat dan pasar adalah pilihan utamanya.
Ada sembilan unsur karakteristik dalam kretivitas yang berhasil dikembangkan untuk pemasaran film hasil karya pelajar dan mahasiswavadalah:
Independent (mandiri dalam berpikir), curiositas (memiliki rasa ingin tahu), imajinatif, memiliki visi dan motivasi, terbuka untuk pengalaman baru, percaya diri, berani menghadapi resiko, memiliki sensitivitas, memiliki rasa humor dan kegembiraan.
Kesembilan unsur tersebut dibutuhkan untuk menunjang kemajuan pendidikan. Manfaatnya dalam Pendidikan bagi masyarakat adalah pertama memberikan arahan terhadap tercapainya tujuan pendidikan berdasarkan PP RI Nomor 55 Th. 2007, sebagai ilmu yang terintegrasi dengan pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kedua, film ini memiliki kandungan materi pemahaman hasil kerja keras, sabar menghadapi cobaan, bertanggung jawab, dan menghargai waktu. Ketiga, dalam prosesnya kegiatan ini melibatkan empat metode, yaitu ; mengarang, diskusi, observasi dan role playing.
Keempat, output akhir dari kegiatan ini adalah film sebagai wujud produktivitas dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran serta apresiasi yang atraktif dan inspiratif yang harus terus dikembangkan tanpa batasan.
Demikian papar sutradara terkenal ROY WIJAYA - Founder of Today Solution and Modeling, Film & Workshop Pada RUMAH CREATIVE CINEMA di jakarta.
Penulis : Cheryil Apriani
Editor : Maria Patricia