Star News INDONESIA, Rabu, (14 Agustus 2024). MADINA - Kecewa dengan Pengaspalan Jalan, Warga Desa Padangsilojongan, Kecamatan Ranto baek, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, angkat bicara, Pada Rabu, (14/08/2024).
Hal itu terungkap saat awak media melakukan pemantauan langsung ke lokasi pekerjaan yang dananya bersumber dari DBH (Dana Bagi Hasil), dengan Nomor Kontrak: 620/02/SP/PPK-BM.DBH/PUPR/2024 dan nilai kontrak sebesar Rp. 4.481.724.966. (Empat Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Enam Puluh Enam Rupiah).
Menurut Mansirin Hasibuan (47) salah satu warga yang berhasil ditemui media ini bahwa pengerjaan jalan tersebut menuai kontrovesi ditengah masyarakat,
Dirinya menuturkan bahwa, "Mungkin mereka merasa kami bodoh semua, mentang-mentang kami di pelosok desa jadi suka-suka mereka saja mengerjakan pengaspalan jalan ini." Bebernya.
Masih menurut pengamatannya bahwa teknik pengerjaan jalan yang dikerjakan oleh PT. Demban Simbar Jaya selaku kontraktor tersebut dinilai tidak sesuai prosedur padahal jumlah anggaran tidak sedikit.
Sehingga dirinya mempertanyakan terkait prosedur pekerjaan yang dinilainya terkesan asal jadi dan tidak sesuai dengan standar teknis tersebut,
"Apakah memang prosedur pengaspalan itu menggunakan pasir bercampur batu krikil yang diambil langsung dari sungai, tanpa melalui pengolahan dari chruser?" Tanya Hasibuan
Dirinya juga melanjutkan bahwa, "Mereka melakukan pengaspalan pada saat hujan lebat, terus limbah aspal yang tidak dipakai dibuang begitu saja. Bahkan dibuang ke tanaman bibit warga. Profesionallah bekerja, ingat ada malaikat yang mencatat amal keburukan. Bahkan saya rasa pasir ini diambil langsung dari Galian C ilegal dari kecamatan lingga bayu. Kami berharap kepada pemerintah supaya melakukan peninjauan kembali terhadap jalan kampung kami ini." Tandasnya
Berdasarkan hasil pemantauan langsung ini terlihat jelas bahwa progres pengerjaan ruas jalan Desa Padangsilojongan tersebut saat ini telah memasuki tahap pengaspalan hotmix, sehingga memang perlu dipastikan kualitas pekerjaan dan mutu aspal yang dipergunakan agar sesuai dan seperti yang diharapkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Madina, Elpiyanti Harahap, ST., hingga saat berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi karena diketahui sedang ada acara perlombaan 17 agustusan bersama staffnya.
Ditempat terpisah Arsidin Batubara selaku Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Madina yang dimintai tanggapannya meminta agar Pemerintah melakukan pengawasan yang ketat atas proyek yang merupakan dambaan dan penantian panjang masyarakat Padangsilojongan tersebut,
"Mari jadikan setiap amanah dan pekerjaan itu sebagai ibadah. Jika ditemukan ada kejanggalan kekurangan dalam spesifikasi pekerjaan tentu hak pihak ketiga dalam hal ini kontraktor diberi kewajiban untuk memperbaiki atau tolak saja pelaksanaan pembangunannya. Kenapa juga kita tidak bisa “move on” untuk menyudahi cara-cara kerja yang tidak memberikan jaminan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Pungkas Arsidin.
Penulis : Magrifatulloh
Editor : Fajar Ali