Pertempuran Sengit di Pokrovsk: Rusia Memperketat Cengkeraman, Ukraina Tolak Klaim Pengepungan
ⒽⓄⓂⒺ

Pertempuran Sengit di Pokrovsk: Rusia Memperketat Cengkeraman, Ukraina Tolak Klaim Pengepungan

Rabu, November 05, 2025
Zelenskyy (kanan) mengunjungi pasukan di dekat Pokrovsk. Foto: Kepresidenan Ukraina/Planet Pix/ZUMA Press Wire/Shutterstock


Star News INDONESIARabu, (05 November 2025). JAKARTA - Di tengah kondisi yang terus memburuk di wilayah timur Ukraina, kota strategis Pokrovsk kini menjadi fokus utama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina, sementara Moskow juga mengumumkan rencana serius untuk memulai kembali uji coba nuklir.


Pasukan Rusia dilaporkan “memperketat cengkeraman” atas Pokrovsk dan kota sekitarnya, dengan pertempuran jalanan yang semakin intens di lingkungan pemukiman dan blok-blok kota yang hancur. 


Menurut analisis militer Ukraina, peta medan perang menunjukkan bahwa pasukan Rusia hanya beberapa kilometer dari posisi yang memungkinkan pengepungan terhadap pasukan Ukraina yang tersisa. 


Namun, pihak Ukraina melalui Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan bahwa klaim Rusia mengenai pengepungan total adalah tidak benar — hingga saat ini belum ada unit Ukraina yang secara resmi dikelilingi atau diisolasi dengan cara klasik. 


Mereka juga mengatakan bahwa sedang dilakukan penguatan di sisi­sisi sekitar Pokrovsk dan kota tetangga Myrnohrad. 


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam kunjungan ke depan garis depan sekitar 20 km utara Pokrovsk pada hari sebelumnya, menyampaikan terima kasih kepada pasukan yang sedang berjuang mempertahankan posisi mereka, menunjukkan bahwa Kyiv mengakui betapa penting dan sulitnya situasi di wilayah tersebut.


Secara terpisah, di Moskow, Presiden Putin memerintahkan kementerian terkait untuk menyiapkan proposal bagi kemungkinan dimulainya kembali uji coba nuklir — sebuah langkah yang belum dilakukan Rusia sejak akhir era Uni Soviet. 


Keputusan ini menandai eskalasi serius dalam retorika nuklir Moskow dan dapat memicu kekhawatiran di kalangan Barat tentang ketidakstabilan strategis global. 


Analis menilai bahwa kemenangan atas Pokrovsk bagi Rusia akan menjadi salah satu pencapaian terbesar sejak merebut Avdiivka awal 2024, karena kota tersebut dipandang sebagai “gerbang” menuju bagian tersisa dari wilayah Donetsk yang dikuasai Ukraina. 


Namun, pasukan Ukraina masih menunjukkan daya tahan, meskipun menghadapi kekurangan personel, tekanan terus-menerus dan kondisi logistik yang memburuk. 


Sementara itu, keputusan Rusia untuk menyiapkan uji coba nuklir tidak hanya mengirim pesan militer kepada Kyiv dan NATO, tetapi juga kepada komunitas internasional bahwa Moskow siap untuk menggunakan semua alat yang tersedia dalam perang geopolitik ini — termasuk ancaman terhadap stabilitas strategis. 


Hal ini juga menambah lapisan kompleksitas baru dalam konflik di Ukraina, yang hingga kini sudah memasuki fase perang posisi dan perang kota yang brutal.


Meskipun klaim Russia bahwa pasukan Ukraina telah dikepung di Pokrovsk belum terbukti secara independen, kondisi di lapangan jelas menunjukkan tekanan besar terhadap pertahanan Ukraina di sana. 


Bersamaan dengan itu, ancaman nuklir yang digulirkan Moskow memperkuat kesan bahwa konflik bisa memasuki tahap baru yang lebih berbahaya bagi keamanan Eropa dan dunia.


Penulis : Eddie Lim

Editor : Regina Panjaitan

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler