KTT ASEAN ke-47: Indonesia Dorong Kerja Sama Politik, Keamanan, dan Etika AI di Kawasan
ⒽⓄⓂⒺ

KTT ASEAN ke-47: Indonesia Dorong Kerja Sama Politik, Keamanan, dan Etika AI di Kawasan

Rabu, Oktober 29, 2025
Presiden RI Prabowo Subianto di KTT ke-47 ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia. Foto : Eddie Lim/Maria Patricia


Star News INDONESIARabu, (29 Oktober 2025). JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Indonesia dalam memperkuat kerja sama politik dan keamanan kawasan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN dan KTT Terkait Lainnya yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 26–29 Oktober 2025.


Mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Menko Polkam Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago menegaskan bahwa pelaksanaan KTT berjalan lancar dan menghasilkan sejumlah kesepahaman strategis antarnegara anggota ASEAN.


“KTT ke-47 ASEAN yang dilaksanakan di Kuala Lumpur baru saja selesai. Beberapa pertemuan dipimpin langsung oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Menko Djamari usai penutupan KTT, Selasa (28/10).


Empat Isu Utama ASEAN 2025


Menurut Menko Djamari, terdapat empat isu utama yang menjadi fokus pembahasan para pemimpin ASEAN.


Pertama, diterimanya Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN melalui penandatanganan Deklarasi tentang Penerimaan Timor Leste pada 26 Oktober 2025. Proses panjang selama 14 tahun tersebut mendapat dukungan kuat dari Indonesia.


Kedua, negara-negara anggota sepakat memperkuat kerja sama pemberantasan penipuan daring dan perjudian online yang dikategorikan sebagai kejahatan transnasional karena mengancam stabilitas ekonomi dan keamanan kawasan.


Ketiga, ASEAN mendorong kolaborasi dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI) yang beretika dan bertanggung jawab sosial.


“AI punya potensi besar untuk transformasi ekonomi dan sosial, tapi juga membawa risiko keamanan. Karena itu, para pemimpin ASEAN sepakat memperkuat tata kelola agar teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab,” jelas Djamari.


Isu keempat berfokus pada percepatan penyelesaian Code of Conduct (CoC) di Laut Cina Selatan, guna memastikan kawasan tetap damai dan stabil sesuai hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.


“CoC menjadi pedoman penting bagi ASEAN dan RRT agar Laut Cina Selatan dapat dimanfaatkan secara aman dan damai. Indonesia turut berperan aktif dalam proses ini,” ujarnya.


Perkuat Kemitraan Strategis


Selain empat isu utama tersebut, ASEAN juga memperluas kemitraan strategis dengan negara mitra wicara. Dalam forum tersebut, ASEAN menegaskan perannya sebagai jangkar stabilitas kawasan dan mitra terbuka bagi kerja sama di Indo-Pasifik.


Beberapa capaian penting di antaranya:


* ASEAN–China Free Trade Area (FTA) 3.0 Upgrading Protocol untuk memperkuat akses pasar;

* ASEAN–Australia Joint Leaders Statement tentang pencegahan konflik dan manajemen krisis;

* serta Deklarasi ASEAN–India Year of Maritime Cooperation 2026 untuk memperluas kerja sama maritim.


Kemenko Polkam Siap Sinkronkan Kebijakan Nasional


Menko Djamari menegaskan bahwa Kemenko Polkam berperan aktif dalam mengoordinasikan kebijakan nasional bidang politik dan keamanan, termasuk sinkronisasi posisi Indonesia dalam isu-isu strategis regional.


“Kami memastikan setiap langkah diplomasi dan kerja sama kawasan berjalan sejalan dengan kepentingan strategis nasional Indonesia,” tegasnya.


Menurutnya, hasil-hasil KTT ke-47 ASEAN menjadi bukti nyata komitmen ASEAN menjaga perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan bersama di kawasan.


“Melalui kolaborasi politik dan keamanan yang erat, kita ingin memastikan ASEAN tetap menjadi kawasan yang damai, stabil, dan mampu menjawab tantangan global dengan solidaritas yang kuat,” pungkas Menko Djamari.


Penulis : Eddie Lim

Editor : Maria Patricia

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler