![]() |
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat hadiri sidang MPR/DPR 2025, Jumat (15/8). Foto : Tito Ibrahim/Septian Maulana |
Star News INDONESIA, Jumat, (15 Agustus 2025). JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto turut hadir dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat, Jumat (15/8).
Acara kenegaraan ini dihadiri oleh sekitar 1.250 tamu undangan, terdiri dari pejabat tinggi negara, pimpinan lembaga, menteri kabinet, duta besar negara sahabat, hingga tokoh-tokoh nasional.
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa pertahanan yang kuat adalah fondasi utama dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.
“Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menjaga keutuhan wilayah dan kekayaan nasional. Pertahanan yang kuat adalah fondasi kedaulatan bangsa,” ujar Presiden Prabowo di hadapan para anggota legislatif dan undangan yang hadir.
Presiden juga menekankan bahwa semangat cinta damai tidak boleh mengaburkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman. “Kita ingin damai, tapi kita lebih cinta kemerdekaan kita. Sejarah mengajarkan, mereka yang lemah dalam pertahanan cenderung dilindas oleh bangsa lain dan kekayaannya dirampas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden memaparkan strategi penguatan pertahanan nasional yang mencakup modernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista), penguatan komponen cadangan, pemberdayaan industri strategis dalam negeri, serta peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.
“Untuk itu, kita harus modernisasi Alutsista. Kita perkuat komponen cadangan, berdayakan industri strategis nasional, dan tingkatkan kesejahteraan para prajurit sebagai patriot bangsa,” ungkap Presiden Prabowo.
TNI melalui Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan komitmennya mendukung penuh arah kebijakan pertahanan yang disampaikan Presiden. TNI siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan disegani di mata dunia.
Penulis : Tito Ibrahim
Editor : Septian Maulana