![]() |
Presiden LSM LIRA Peringatkan Prabowo Soal Ancaman Lengser oleh Oligarki Koruptor, Minggu (31/8). Foto : Tito Ibrahim/Burhanudin Iskandar |
Star News INDONESIA, Minggu, (31 Agustus 2025). JAKARTA - Organisasi masyarakat Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara mengeluarkan pernyataan keras kepada Presiden Prabowo Subianto terkait potensi ancaman pelengseran dari dalam pemerintahan.
Ketua Umum Madas Nusantara, Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM Jusuf Rizal, menuding adanya grand design yang disusun oleh kelompok oligarki koruptor yang ingin menggagalkan agenda pemerintahan Prabowo.
Dalam keterangannya di Jakarta, Jusuf Rizal yang juga dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan Presiden LSM LIRA, menyebut operasi senyap tersebut memanfaatkan tiga strategi klasik: Strategi Mao Tse Tung (desa mengepung kota), Strategi Perang Sun Tzu (menusuk jantung pertahanan lawan), dan Strategi Alvin Toffler (penguasaan media dan informasi).
"Kerusuhan yang terjadi di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar bukan spontan, melainkan bagian dari skenario besar untuk melemahkan Prabowo," ujar Jusuf Rizal.
Ia menilai sejumlah elite di lingkaran kekuasaan Prabowo berperan ganda dan menjadi ‘sengkuni’ yang justru berkontribusi terhadap upaya pelengseran. Selain itu, lembaga strategis seperti Kejaksaan, KPK, hingga BUMN masih dianggap sebagai warisan pemerintahan sebelumnya yang belum bersih.
“Kalau Prabowo tidak segera cuci gudang dan membuang para sengkuni, jangan heran kalau publik akan mulai kehilangan kepercayaan. Ini bukan lagi soal politik 2029, ini soal keberlangsungan negara,” tambahnya.
Jusuf Rizal juga mengkritik lemahnya pasukan pembela Presiden yang dianggap tidak responsif menghadapi serangan opini di media sosial maupun media mainstream. Ia menyebut operasi opini ini memiliki logistik besar dan didukung kekuatan asing.
Meski begitu, Madas Nusantara tetap mengecam keras tindakan anarkis dalam aksi unjuk rasa yang telah terjadi, termasuk penjarahan dan kekerasan yang menyebabkan korban, seperti pengemudi ojek online Affan Kurniawan.
“Kami apresiasi kepada TNI dan Polri yang sudah berusaha keras menahan amuk massa. Tapi ini belum selesai. Jika Prabowo tidak segera konsolidasi dan bersih-bersih, bukan tidak mungkin skenario lengser akan benar-benar terjadi,” tutupnya.
Penulis : Tito Ibrahim
Editor : Burhanudin Iskandar