Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Arab, Korban di Gaza Tembus 62.000 Jiwa
ⒽⓄⓂⒺ

Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Arab, Korban di Gaza Tembus 62.000 Jiwa

Selasa, Agustus 19, 2025
Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata dari Mediator Arab, Trump: Sandera Tak Akan Bebas Tanpa Penghancuran Hamas. Foto : Al Jazeera


Star News INDONESIASelasa, (19 Agustus 2025). JAKARTA - Hamas pada Senin (18/8) menyatakan telah menerima proposal baru untuk gencatan senjata yang diajukan oleh mediator Arab, di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk menghentikan konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Proposal tersebut mencakup gencatan senjata selama 60 hari serta pertukaran tahanan secara bertahap antara Hamas dan Israel.


Langkah ini terjadi setelah lebih dari 22 bulan konflik bersenjata yang telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas. Situasi kemanusiaan di wilayah tersebut kini semakin memburuk, dengan jutaan warga menghadapi kekurangan makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak.


Meskipun Hamas telah menunjukkan keterbukaan terhadap proposal damai, pemerintah Israel sejauh ini belum mengindikasikan perubahan posisi. Tel Aviv tetap bersikeras bahwa setiap kesepakatan harus menjamin pembebasan semua sandera Israel dan memastikan demiliterisasi penuh wilayah Gaza.


Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan pernyataan tegas melalui akun Truth Social miliknya. Ia menolak pendekatan negosiasi yang sedang berlangsung, dan menyatakan bahwa para sandera Israel hanya akan dibebaskan jika Hamas dikalahkan secara militer.


“Kita baru akan melihat kembalinya para sandera yang tersisa ketika Hamas dikonfrontasi dan dihancurkan!!! Semakin cepat ini terjadi, semakin besar peluang keberhasilannya,” tulis Trump.


Pernyataan tersebut menuai kontroversi di tengah upaya mediasi aktif yang dilakukan oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat sendiri. Beberapa pengamat menilai komentar Trump berisiko memperkeruh suasana dan melemahkan diplomasi.


Di sisi lain, para pejabat tinggi di Mesir dan Qatar menyatakan harapan bahwa proposal terbaru ini dapat menjadi titik balik dalam konflik yang telah menyebabkan kehancuran besar-besaran dan krisis pengungsi di wilayah Palestina.


Sumber-sumber diplomatik menyebutkan bahwa proposal tersebut mencakup tiga tahap: penghentian tembakan, pertukaran sandera, dan pembicaraan jangka panjang mengenai solusi dua negara atau rekonstruksi Gaza. Namun, tanpa persetujuan Israel, implementasi penuh proposal ini masih jauh dari kepastian.


Sementara dunia menanti respon resmi Israel, warga Gaza terus berjuang bertahan di tengah kondisi yang digambarkan oleh PBB sebagai “bencana kemanusiaan terbesar abad ini.”


Penulis : Imam Sulistyo

Editor : Meli Purba

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler