![]() |
Tank IDF ditengah kehancuran dan puing-puing Gaza. Israel mengklaim telah membunuh lebih dari 20.000 militan Hamas. Foto : Reuters |
Star News INDONESIA, Senin, (07 Juli 2025). JAKARTA - Di balik perundingan gencatan senjata yang berlangsung di Doha, Hamas berada dalam posisi terjepit.
Meski sangat membutuhkan jeda untuk konsolidasi, kelompok tersebut tetap menolak tuntutan utama Israel: menyerahkan senjata dan mengasingkan pemimpinnya.
“Tujuan utama Hamas saat ini adalah bertahan hidup,” ujar seorang sumber dekat negosiasi.
Sementara Israel mengklaim telah membunuh lebih dari 20.000 militan, Hamas kehilangan sebagian besar otoritas di Gaza dan mengalami tekanan besar setelah kekalahan sekutunya Hizbullah dan Iran.
Namun, Hamas tidak menyerah begitu saja. Mereka menuntut peran aktif PBB dalam distribusi bantuan, serta penarikan pasukan Israel lebih jauh dari wilayah yang kini dikuasai dua pertiga oleh militer Israel.
Dengan Gaza berada dalam ambang kelaparan dan lebih dari 57.000 korban jiwa, gencatan senjata bukan hanya opsi politik – tapi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
Penulis : Tedi Abbaz
Editor : Regina Panjaitan