Skema Metageopolitik Global: Bagaimana Elit Dunia Memanipulasi Krisis dan Konflik
ⒽⓄⓂⒺ

Skema Metageopolitik Global: Bagaimana Elit Dunia Memanipulasi Krisis dan Konflik

Sabtu, Juli 26, 2025
Direktur IMF Kristalina Georgieva. Peran IMF, Bank Dunia, dan PBB dalam Menguatkan Hegemoni Elit Global. (Foto : Getty Images)


Star News INDONESIASabtu, (26 Juli 2025). JAKARTA - Di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk, seperti lonjakan malnutrisi parah anak-anak di Gaza, kita melihat sebuah pola berulang dari skema metageopolitik global yang dijalankan oleh segelintir elit yang menguasai lembaga internasional dan institusi keuangan utama.


Aktivitas yang tampak seperti upaya kemanusiaan dan perdamaian sesungguhnya berfungsi sebagai alat legitimasi untuk melanggengkan kekuasaan dan memperluas dominasi. 


Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga didalamnya, seperti UNICEF dan WHO, sering menjadi pion dalam narasi ini, dengan agenda tersembunyi yang jarang disentuh media arus utama.


Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia secara sistematis menggunakan pinjaman dengan syarat ketat yang melemahkan kedaulatan ekonomi negara berkembang, memperdalam ketergantungan pada modal asing. 


Direktur IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia Ajay Banga menjadi wajah dari strategi ekonomi yang menguntungkan elit global dengan mengorbankan banyak nyawa manusia (Contoh di Gaza hari ini).


Sementara itu, World Economic Forum (WEF) di bawah Klaus Schwab mendorong “Great Reset” — sebuah agenda besar yang berjanji merombak sistem global ke arah digitalisasi dan “stakeholder capitalism,” tetapi berpotensi menghilangkan kebebasan individu dan memperkuat kontrol oligarki.


Uni Eropa sebagai kekuatan regional juga memainkan peran penting dengan mengatur negara-negara anggota agar patuh pada kebijakan pusat, mengorbankan kepentingan nasional demi agenda yang dicanangkan oleh elit global.


PBB dan Uni Eropa sebenarnya merupakan sebuah pilot project pembentukan sistem pemerintahan dunia baru.


Dalam bayang-bayang krisis, muncul pula figur-figur “penyelamat dunia” yang dikawal oleh media dan lembaga internasional, namun sejatinya memperkuat skema dominasi yang sama. 


Misalnya saat ini, Presiden Macron yang terkesan membela hak negara Palestina merdeka namun agenda sesungguhnya justru memicu konflik berkepanjangan di Gaza.


Israel yang terjebak dalam skema metageopolitik para elit global ini tentu akan terus membombardir wilayah tersebut, sehingga ada alasan untuk menjebak negara yahudi itu.


Jika tidak disadari, dunia akan terus terjebak dalam perangkap geopolitik yang mengancam stabilitas global dan rakyat Gaza akan terus terperangkap dalam medan perang mengerikan yang diciptakan pemimpin bayangan (aktor-aktor metageopolitik ini).


Penulis : Sultan Hafidz

Editor : Burhanudin Iskandar

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler