Puskersin TNI Gelar Pelatihan Interpreter untuk Perkuat Kerja Sama Militer Internasional
ⒽⓄⓂⒺ

Puskersin TNI Gelar Pelatihan Interpreter untuk Perkuat Kerja Sama Militer Internasional

Jumat, Juli 25, 2025
TNI Mantapkan Peran Interpreter sebagai Ujung Tombak Diplomasi Pertahanan. Foto Ilham Hamid/Fajar Ali


Star News INDONESIAJumat, (25 Juli 2025). JAKARTA - Dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang kian kompleks, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus memperkuat kapasitas diplomasi pertahanannya melalui pelatihan khusus bagi para interpreter atau juru bahasa. 


Bertempat di Gedung B1, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Pusat Kerja Sama Internasional (Puskersin) TNI resmi membuka kegiatan Pemantapan Interpreter bagi Personel TNI, Kamis (24/7).


Kepala Puskersin TNI, Laksamana Pertama Donny Suharto, S.H., M.Tr. Opsla., dalam sambutannya menegaskan bahwa interpreter TNI merupakan bagian vital dari wajah diplomasi militer Indonesia di kancah internasional.


“Interpreter TNI adalah representasi profesionalisme dan etalase diplomasi militer Indonesia. Mereka bukan hanya bertugas menerjemahkan, tetapi juga menjembatani komunikasi antarbangsa dengan sensitivitas strategis dan budaya yang tinggi,” ujar Donny Suharto.


Ia menambahkan, dinamika ketegangan antarnegara, konflik kawasan, dan perebutan pengaruh antarblok dunia menuntut TNI untuk adaptif, termasuk dalam aspek komunikasi internasional. Dalam konteks tersebut, kehadiran interpreter yang profesional menjadi kebutuhan mutlak.


Kegiatan pemantapan ini diikuti oleh puluhan prajurit dari ketiga matra—TNI AD, TNI AL, dan TNI AU—yang berdinas di lingkungan Mabes TNI. Materi yang diberikan mencakup teknik penerjemahan simultan dan konsekutif, terminologi militer asing, komunikasi lintas budaya, serta simulasi langsung dalam berbagai skenario, seperti pidato resmi hingga pendampingan pejabat militer dalam Courtesy Call.


Kapuskersin juga menyoroti keterbatasan jumlah personel interpreter TNI yang memenuhi standar profesional internasional. Hal ini, menurutnya, merupakan tantangan sekaligus peluang untuk terus meningkatkan kualitas SDM TNI di bidang komunikasi global.


“Interpreter yang baik harus lebih dari sekadar fasih berbahasa. Mereka wajib memahami konteks, isi pembicaraan, bahkan latar belakang lawan bicara, agar mampu menyampaikan pesan secara akurat dan netral,” tegasnya.


Mengakhiri sambutannya, Laksamana Pertama Donny Suharto berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi TNI sebagai kekuatan pertahanan yang profesional, modern, dan disegani di tingkat global.


Pelatihan ini juga melibatkan para instruktur berpengalaman, termasuk dari kalangan TNI yang pernah bertugas sebagai interpreter dalam misi perdamaian PBB dan pertemuan militer internasional strategis.


Penulis : Ilham Hamid

Editor : Fajar Ali

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler