Perluasan BRICS Picu Ketegangan Internal, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya
ⒽⓄⓂⒺ

Perluasan BRICS Picu Ketegangan Internal, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Minggu, Juli 06, 2025
Spanduk selamat datang untuk KTT Brics di Brasil. Negara tuan rumah dapat diuntungkan dengan absennya pemimpin Rusia dan Tiongkok, karena ingin memperjuangkan tema reformasi tata kelola global yang inklusif. Foto: Xinhua/Shutterstock


Star News INDONESIAMinggu, (06 Juli 2025). JAKARTA - Perluasan cepat keanggotaan BRICS dalam beberapa tahun terakhir kini mulai menimbulkan persoalan internal. 


Setelah menerima anggota baru seperti Indonesia, Iran, Mesir, Arab Saudi, UEA, dan Ethiopia, kini muncul ketidakharmonisan serius di dalam aliansi tersebut.


Koherensi ideologis BRICS sebagai alternatif negara berkembang terhadap dominasi kapitalisme Barat kian dipertanyakan.


Penambahan anggota dengan tingkat pembangunan dan sistem politik yang berbeda, sebagian besar otoriter, memunculkan ketidaknyamanan terutama bagi Brasil, India, dan Afrika Selatan.


Brasil menyuarakan keprihatinan bahwa arah BRICS kini terlalu condong pada narasi anti-Barat dan aliansi politik eksklusif, bukan sebagai platform kerja sama global yang inklusif.


Selain itu, ketegangan internal semakin terasa dalam isu perubahan iklim dan energi. Brasil, yang secara terbuka menyerukan pengurangan emisi karbon, justru harus berbagi meja dengan negara-negara berbasis minyak dan gas seperti Arab Saudi, Rusia, dan UEA. 


Ironisnya, meski retorika publiknya pro-lingkungan, Brasil sendiri menggandakan produksi minyak belakangan ini.


Sementara itu, gagasan membentuk mata uang bersama BRICS sebagai tandingan dolar AS juga mendapat penolakan keras dari India. 


Di sisi lain, Tiongkok diketahui menghambat aspirasi India untuk bergabung dalam Dewan Keamanan PBB yang lebih inklusif, membuat solidaritas antaranggota semakin rapuh.


Penulis : Alfian Munandar

Editor : Meli Purba

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler