Pentagon Klaim Serangan AS Lumpuhkan Nuklir Iran Hingga Dua Tahun
ⒽⓄⓂⒺ

Pentagon Klaim Serangan AS Lumpuhkan Nuklir Iran Hingga Dua Tahun

Kamis, Juli 03, 2025
Iran berupaya lakukan pembersihan dan pemulihan di Natanz, dengan kawah yang telah ditimbun kembali. Foto : RFE/RL


Star News INDONESIAKamis, (03 Juli 2025). JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa program nuklir Iran mengalami kemunduran signifikan, menyusul serangan udara terhadap tiga fasilitas utama milik Teheran bulan lalu. 


Dalam konferensi pers di Pentagon pada hari Rabu, juru bicara utama Sean Parnell mengklaim bahwa kemampuan nuklir Iran telah “diperlambat selama satu hingga dua tahun ke depan”.


“Setidaknya, penilaian intelijen kami menunjukkan bahwa program mereka tertunda antara satu sampai dua tahun,” kata Parnell kepada awak media, merujuk pada data yang berasal dari badan intelijen di dalam Departemen Pertahanan.


Klaim ini menguatkan pernyataan sebelumnya dari mantan Presiden Donald Trump yang menyebut situs-situs nuklir Iran telah "hancur total". 


Namun, hingga saat ini, Pentagon belum membeberkan bukti visual atau teknis publik yang dapat menguatkan klaim tersebut, dan menyebut informasi itu masih bersifat rahasia.


Sumber intelijen dari Defense Intelligence Agency (DIA) disebutkan memberikan penilaian awal bahwa dampak serangan mungkin hanya menunda program Iran selama beberapa bulan. Namun, penilaian ini ditandai dengan label “low confidence”, mengindikasikan bahwa informasi yang ada masih belum sepenuhnya diverifikasi.


Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, memperingatkan bahwa meskipun fasilitas Iran dilaporkan mengalami kerusakan parah, Teheran masih memiliki kapabilitas teknis untuk melanjutkan pengayaan uranium dalam waktu singkat. “Iran tidak kehilangan kemampuannya. Apa yang rusak adalah infrastruktur, bukan otak dan teknologi,” ujar Grossi.


Di sisi lain, pejabat Iran melalui komunikasi yang disadap oleh badan intelijen AS justru mengurangi tingkat kerusakan yang terjadi. Mereka mengklaim bahwa beberapa peralatan dan bahan nuklir berhasil dipindahkan sebelum serangan terjadi, dan menuduh AS melebih-lebihkan dampak serangan demi kepentingan politik.


Pernyataan Pentagon tersebut datang di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Teluk dan kebuntuan diplomatik antara Teheran dan Washington. Negara-negara sekutu AS di Eropa juga menyerukan transparansi dan verifikasi independen atas klaim kerusakan fasilitas nuklir Iran.


Para analis memperingatkan bahwa jika penilaian Pentagon terbukti terlalu optimistis, Iran bisa kembali mempercepat program nuklirnya, mempersulit upaya non-proliferasi di kawasan tersebut.


Hingga kini, belum ada laporan lanjutan dari IAEA yang mengonfirmasi secara teknis kerusakan fasilitas yang dimaksud. Masyarakat internasional pun menantikan audit dan inspeksi independen guna menguji klaim AS tersebut.


Penulis : Eddie Lim

Editor : Maria Patricia

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler