![]() |
Situasi terkini Sweida: Gencatan Senjata disepakati, Pemerintah Suriah serukan penghentian kekerasan. Foto : Le Journal de Montreal |
Star News INDONESIA, Sabtu, (19 Juli 2025). JAKARTA - Pemerintah Suriah pada Jumat (19/7) secara resmi mengumumkan diberlakukannya gencatan senjata "komprehensif dan langsung" di provinsi Sweida, wilayah selatan yang selama berbulan-bulan terakhir menjadi medan pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata lokal, termasuk faksi Druze.
Dalam pernyataan resmi dari kantor kepresidenan yang disiarkan melalui media pemerintah SANA dan dikonfirmasi oleh Reuters, Presiden Ahmed al-Sharaa menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat untuk menghentikan semua bentuk konfrontasi dan menahan diri dari pelanggaran terhadap kesepakatan damai yang baru dicapai.
“Setiap pelanggaran terhadap gencatan senjata ini akan diperlakukan sebagai pelanggaran kedaulatan nasional,” tegas Presiden Sharaa dalam pernyataannya.
Gencatan senjata ini menyusul tekanan diplomatik dari sejumlah negara regional dan internasional, termasuk Amerika Serikat, Turki, dan Yordania, yang khawatir akan dampak kemanusiaan dari eskalasi konflik di Sweida.
Sumber diplomatik menyebutkan bahwa utusan khusus AS untuk Suriah, Tom Barrack, memainkan peran penting dalam memfasilitasi dialog antara pemerintah Suriah dan perwakilan lokal.
Provinsi Sweida, yang mayoritas dihuni komunitas Druze, telah menjadi pusat kerusuhan sejak awal tahun ini.
Menurut laporan The Guardian, lebih dari 300 orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya mengungsi akibat pertempuran sengit sejak Maret lalu.
Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyambut baik langkah ini dan menyerukan agar jalur kemanusiaan segera dibuka guna memberikan bantuan bagi warga sipil yang terjebak di zona konflik.
Reaksi internasional pun berdatangan. Pemerintah Rusia dan Iran—dua sekutu utama Damaskus—menyatakan dukungan atas gencatan senjata tersebut, sementara PBB meminta pengawasan ketat dan transparansi dalam pelaksanaannya.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak oposisi bersenjata di Sweida, namun beberapa pemimpin lokal yang dihubungi oleh Al Jazeera mengindikasikan bahwa mereka akan "menangguhkan operasi" sambil menunggu komitmen penuh dari pihak pemerintah.
Dengan diberlakukannya gencatan senjata ini, harapan pun muncul bahwa langkah ini akan membuka jalan bagi dialog damai yang lebih luas untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade di Suriah.
Penulis : Tedi Abbaz
Editor : Kartika Manalu