Pacquiao Hampir Juara Lagi, Tapi Dihentikan Juri: Masa Depan Tinju Kini Berbeda
ⒽⓄⓂⒺ

Pacquiao Hampir Juara Lagi, Tapi Dihentikan Juri: Masa Depan Tinju Kini Berbeda

Minggu, Juli 20, 2025
Duel Pacquiao vs Barrios hasil akhir pertandingan menjadi kontroversi. Foto : Los Angeles Times


Star News INDONESIAMinggu, (20 Juli 2025). JAKARTA - Duel tinju yang seharusnya milik Manny Pacquiao, legenda tinju yang kembali setelah empat tahun absen, hasil akhir malah menjadi majority draw—dan itu menimbulkan kontroversi hebat di dunia olahraga.


Pacquiao yang baru saja diangkat ke International Boxing Hall of Fame tampil menawan sejak bel ronde pertama. 


Ia menciptakan tekanan konstan dengan serangan cepat dan power punch mematikan yang memicu sorak sorai penuh kegairahan dari tribun penonton. 


Namun saat laga mendekati akhir, momentum mulai tanpa diduga bergeser ke arah Mario Barrios.


Hasil akhir pertandingan menjadi kontroversi. Satu juri memberi kemenangan kepada Barrios dengan 115‑113, sementara dua juri lainnya mencetak skor imbang 114‑114. 


Barrios dengan demikian tetap mempertahankan sabuk WBC kelas welter meskipun banyak yang menilai Pacquiao telah lebih mendominasi.


Dalam hal statistik, Barrios memang mampu mendaratkan lebih banyak pukulan total, 120 berbanding 101. 


Keunggulan itu sebagian besar datang dari jabnya—45 versus hanya 20 dari Pacquiao. Namun dalam kekuatan, Pacquiao unggul dengan 81 power punches dibanding Barrios yang mencetak 75. 


Menariknya, hingga ronde ke-10 ketiga juri mencatat Pacquiao unggul, namun di ronde terakhir Barrios memenangi semua ronde di semua kartu juri.


Pacquiao sendiri mengejutkan dunia dengan pernyataannya usai laga. “Saya pikir saya menang,” ungkapnya. 


Ia mengakui bahwa persiapan yang singkat—hanya dua bulan latihan karena kesibukannya di politik—bukanlah alasan utama hasil ini. Ia menegaskan akan melanjutkan kariernya, dengan fokus menginspirasi generasi muda Filipina.


Barrios, yang awalnya dipandang sebagai favorit dengan odds 2‑1, keluar lega. Ia menyatakan rasa hormat pada lawannya. “Staminanya luar biasa. Timing-nya real. Dia masih sulit ditebak,” puji juara asal San Antonio itu. Ia pun tak menutup kemungkinan laga ulang.


Sementara itu reaksi publik dan netizen mengejutkan. Banyak yang menyebut hasil tersebut sebagai pencurian kemenangan (“robbery”), menuntut transparansi lebih di sistem penjurian tinju. 


Kritik tajam muncul di berbagai platform seperti X dan TikTok, bahkan beberapa pengamat menyerukan reformasi untuk menghindari hasil serupa di masa depan.


Apa maknanya bagi dunia tinju? Pacquiao, meski tidak meraih gelar lagi, membuktikan bahwa usia dan time away dari ring tidak menghapus kemampuannya untuk tampil kompetitif. 


Barrios tetap juara, tapi tantangan yang dia hadapi sekarang berbeda: ia tidak hanya mempertahankan sabuk, tetapi juga merespons ekspektasi publik dan menghadapi tuntutan rematch.


Pertarungan ini bukan sekadar duel fisik, tapi gambaran konflik antara nostalgia dan generasi baru dalam tinju. 


Pacquiao memperlihatkan jiwa juara sejati, sementara Barrios membuktikan ketangguhan mental dan kontinuitas tekanan. 


Hasil imbang tidak menyimpulkan cerita—sebaliknya membuka babak lanjutan yang lebih panas: laga ulang yang pasti akan menjadi lebih besar dari yang sudah terjadi.


Penulis : Jufri Syamsudin

Editor : Septian Maulana

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler