Korea Utara Tutup Pintu untuk Turis Asing di Resor Mewah Wonsan-Kalma
ⒽⓄⓂⒺ

Korea Utara Tutup Pintu untuk Turis Asing di Resor Mewah Wonsan-Kalma

Jumat, Juli 18, 2025
Resor elite Korea Utara hanya untuk warga lokal, Turis Asing ditolak. Foto : AP


Star News INDONESIAJumat, (18 Juli 2025). JAKARTA - Pemerintah Korea Utara secara mendadak menghentikan akses bagi turis asing ke resor pantai mewah Wonsan-Kalma yang baru dibuka pada awal bulan ini. 


Langkah ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah upaya Pyongyang mengembangkan pariwisata sebagai sumber pemasukan devisa.


Informasi penangguhan akses ini diumumkan melalui situs resmi biro pariwisata negara, DPR Korea Tour, pada Jumat (18/7), hanya beberapa hari setelah rombongan kecil turis Rusia mengunjungi kawasan tersebut dalam program wisata terbatas.


“Wonsan-Kalma Coastal Tourist Area untuk sementara tidak menerima wisatawan asing,” demikian pernyataan singkat yang tertera di situs tersebut, tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai alasan penangguhan atau lamanya pembatasan.


Resor ini secara resmi dibuka untuk warga lokal pada 1 Juli lalu, dan digadang-gadang sebagai proyek kebanggaan pemimpin Kim Jong-un. 


Wonsan-Kalma dirancang sebagai kawasan eksklusif dengan pantai berpasir putih, hotel bintang lima, taman air, hingga fasilitas olahraga laut. 


Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa warga Korea Utara yang mengunjungi kawasan itu tampak "dimobilisasi" oleh negara, memunculkan keraguan atas status mereka sebagai turis sesungguhnya.


Kunjungan turis Rusia—yang menjadi kelompok asing pertama ke resor tersebut—menandai dimulainya kembali diplomasi pariwisata Korea Utara setelah bertahun-tahun ditutup akibat pandemi COVID-19 dan sanksi internasional. 


Namun, kehadiran mereka justru diikuti dengan larangan mendadak yang memperkeruh prospek pembukaan wilayah tersebut secara luas.


Analis memperkirakan bahwa pelarangan ini bersifat sementara dan lebih merupakan langkah pengendalian citra internal. 


“Korea Utara sangat berhati-hati terhadap persepsi internasional dan kontrol narasi. Mungkin ada hal yang tidak sesuai ekspektasi dalam kunjungan sebelumnya,” ujar Rachel Minyoung Lee, pakar Korea Utara di 38 North.


Langkah ini juga dapat berdampak pada harapan Pyongyang menarik wisatawan asing, terutama dari Rusia dan Tiongkok, dua negara mitra yang selama ini tetap dekat di tengah ketegangan global. 


Pembatasan mendadak ini mencerminkan kompleksitas hubungan Korea Utara dengan dunia luar—terutama ketika menyangkut citra dan pengaruh ekonomi.


Penulis : Ilham Hamid

Editor : Septian Maulana


𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler