![]() |
Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Peti Mati Prajurit di Konser Gala Rusia–Korut. Foto: KCNA/EPA |
Star News INDONESIA, Selasa, (01 Juli 2025). JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong‑un membuat langkah berani dengan secara publik menghormati tentara negaranya yang tewas saat bertempur di Ukraina bersama Rusia.
Acara yang disiarkan malam itu adalah konser gala di Teater Besar Pyongyang, memperingati satu tahun perjanjian militer strategis Korut–Rusia.
Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan Kim, mengenakan pakaian musim dingin, dengan tangan diletakkan di atas enam peti mati yang dibalut bendera nasional Korut. Konser ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Menteri Kebudayaan Rusia, Olga Lyubimova, serta sang anak, Kim Ju‑ae.
Visual konser juga menampilkan buku catatan berdarah dari seorang tentara Korut di Rusia dan pemandangan zakat persembahan tentara, termasuk peta offensif Kursk. Layar raksasa menampilkan video, musik patriotik, serta momen-momen di mana Kim tampak menahan emosi dan tamu terharu dengan linangan air mata .
Korea Selatan memperkirakan sejak akhir 2024, Korut telah mengirim sekitar 15.000 tentara ke Rusia, di mana setidaknya 600–1.000 tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
![]() |
Pertunjukan oleh seniman Korea Utara yang dihadiri oleh menteri kebudayaan Rusia Olga Lyubimova, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan putrinya Kim Ju-ae di Pyongyang pada hari Minggu. Foto: KCNA/EPA |
Kim sebelumnya membantah keterlibatan Korut, tetapi kini rezim tersebut menegaskan perannya sebagai pendukung "kemenangan bersama" dengan Rusia.
Menurut laporan AP, Korut juga akan mengirim 1.000 teknisi penjinak ranjau dan 5.000 pekerja konstruksi ke wilayah Kursk, serta membangun monumen di Pyongyang sebagai penghormatan kepada korban.
Analisis menunjukkan penghormatan publik ini bertujuan memperkuat narasi perang di dalam negeri, menyiapkan opini publik Korut untuk dukungan lebih lanjut terhadap keterlibatan militer di Ukraina.
Menurut Hong Min dari Korea Institute for National Unification, "Nord Korea memposisikan korban bukan hanya sebagai pengorbanan, tetapi bagian dari narasi kemenangan."
Konser gala tersebut juga menampilkan pertunjukan budaya dari kedua negara, menegaskan hubungan militer dan budaya yang semakin erat antara Korea Utara dan Rusia—dimulai sejak penandatanganan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif pada Juni 2024.
Penulis : Tito Ibrahim
Editor : Fajar Ali