![]() |
Militer Israel melancarkan serangan udara dan darat ke Deir al-Balah, Gaza. Foto : Al Jazeera |
Star News INDONESIA, Senin, (21 Juli 2025). JAKARTA - Israel melancarkan operasi militer agresif di daerah Gaza tengah hari ini, memadukan serangan udara dan gerakan darat dengan tank dan kendaraan tempur memasuki kota Deir al‑Balah—wilayah yang selama ini relatif terlindungi dari konflik besar.
Sebelumnya, Israel mendistribusikan peringatan evakuasi, memerintahkan 50.000–80.000 warga untuk meninggalkan wilayah tersebut menuju zona "aman" yang dideklarasikan di selatan—namun sering juga menjadi sasaran serangan.
Ini menandai eskalasi kondisi kemanusiaan: sebagian besar Gaza kini terkonsentrasi di 12% wilayah yang masih memungkinkan bertahan hidup.
Skala Serangan dan Korban
Serangan dimulai dengan gempuran udara berat malam sebelumnya, menyasar lokasi infrastruktur dan titik distribusi bantuan pangan.
Pagi ini, tank Israel menembus wilayah selatan dan timur Deir al‑Balah. Sumber medis menyebut sedikitnya tiga warga sipil tewas akibat tembakan tank yang menargetkan rumah dan masjid, sementara puluhan lainnya terluka.
Dampak Kemanusiaan
Kota ini merupakan pusat penting bagi penyaluran bantuan kemanusiaan. Serangan ini berpotensi merusak gudang bantuan, klinik, dan fasilitas penyedia air bersih—membuka celah krisis pangan dan kesehatan yang semakin memperparah situasi kemanusiaan di Gaza.
Alasan Militer dan Isu Tawanan
Militer Israel menyebut serangan ini bertujuan untuk melumpuhkan jaringan militan Hamas. Ada dugaan bahwa fewan tahanan diculik–sebagian tapak di Deir al‑Balah—yang menjadi salah satu pemicu operasi darat ini.
Reaksi dan Kekhawatiran Internasional
UN OCHA dan World Food Programme memperingatkan bahwa serangan ini semakin mempersempit wilayah bagi 2,1 juta warga Gaza, beberapa di antaranya hingga kini masih mencari akses pangan. Mereka mendesak penghentian serangan dan jaminan agar territori kemanusiaan tetap terlindungi.
United Nations juga melaporkan lebih dari selusin orang tewas akibat kelaparan hanya dalam 24 jam terakhir di daerah tersebut—menandakan kondisi kritis berikutnya.
Serangan gabungan udara dan darat di Deir al‑Balah adalah langkah eskalatif Israel yang pertama sejak 21 bulan konflik, memicu pergeseran masif penduduk, kerusakan fasilitas penting, dan meningkatnya kekhawatiran global tentang krisis kemanusiaan baru-di-tengah konflik. Organisasi dunia telah menyerukan gencatan serta perlindungan tegas untuk warga sipil dan fasilitas kemanusiaan.
Penulis : Sultan Hafidz
Editor : Septian Maulana