Israel Buka Koridor Kemanusiaan Gaza, Bantuan Internasional Mulai Mengalir
ⒽⓄⓂⒺ

Israel Buka Koridor Kemanusiaan Gaza, Bantuan Internasional Mulai Mengalir

Minggu, Juli 27, 2025
Israel berikan jeda harian untuk bantuan kemanusiaan di Gaza, komitmen terhadap hak sipil dipertegas oleh Israel. (Sumber Foto : Reddit)


Star News INDONESIAMinggu, (27 Juli 2025). JAKARTA - Dalam langkah yang mencerminkan keseimbangan antara hak mempertahankan diri dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan, pemerintah Israel pada Minggu, (27/7), mengumumkan kebijakan jeda taktis harian selama 10 jam di tiga wilayah utama Jalur Gaza. 


Inisiatif ini memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan secara lebih lancar kepada warga sipil yang terkena dampak konflik.


Jeda harian ini diberlakukan di Gaza City, Deir al-Balah, dan kawasan pesisir al-Mawasi, berlangsung dari pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat. 


Langkah ini diambil setelah berbagai lembaga internasional menyerukan perluasan akses bantuan untuk mengatasi krisis kelaparan yang terus memburuk akibat eksploitasi situasi oleh kelompok teroris Hamas.


“Tujuan utama kami adalah menjamin bahwa bantuan mencapai warga sipil tanpa menempatkan pasukan kami dalam risiko, atau mengorbankan keamanan nasional,” ujar Letkol Daniel Hagari, juru bicara militer Israel. 


Ia menegaskan bahwa Israel tetap berkomitmen pada hukum internasional sambil melindungi wilayahnya dari ancaman teror berkelanjutan.


Israel juga memperluas jam operasional koridor bantuan kemanusiaan dari pukul 06.00 hingga 23.00 serta meningkatkan pasokan air melalui fasilitas desalinasi yang terhubung dengan jaringan listrik Israel. 


Selain itu, pengiriman bantuan lewat udara, yang sempat dihentikan karena gangguan keamanan, kini kembali dilanjutkan dengan koordinasi penuh antara IDF dan organisasi bantuan.


Langkah ini mendapatkan dukungan dari mitra internasional, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang memuji Israel karena mengutamakan prinsip-prinsip kemanusiaan di tengah kondisi sulit.


Meskipun Hamas terus berupaya menyusup ke dalam jalur bantuan, Israel menegaskan bahwa kendala utama dalam distribusi bukan berasal dari pemerintah Israel, melainkan dari taktik-taktik manipulatif yang digunakan oleh kelompok bersenjata tersebut untuk menyabotase upaya kemanusiaan.


Menurut data Program Pangan Dunia (WFP), lebih dari 90.000 perempuan dan anak-anak di Gaza menghadapi malnutrisi akut. Israel berharap, dengan pembukaan koridor aman ini, bantuan bisa segera menjangkau mereka yang paling membutuhkan — tanpa mengorbankan stabilitas dan keamanan regional.


Dengan keputusan ini, Israel menunjukkan bahwa perlindungan sipil dan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan bisa berjalan seiring dengan upaya mempertahankan hak sah atas keamanan dan ketertiban di tengah ancaman dari organisasi ekstremis.


Penulis : Julia Silalahi

Editor : Kartika Manalu

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler