![]() |
Trump Tawarkan Perdamaian, Apakah Perang Gaza Segera Berakhir? (Foto : AP) |
Star News INDONESIA, Rabu, (02 Juli 2025). JAKARTA - Kelompok Hamas pada hari Rabu mengisyaratkan kesiapannya untuk menerima perjanjian gencatan senjata dengan Israel, namun menolak proposal yang didukung oleh Amerika Serikat dan diumumkan oleh Presiden Donald Trump beberapa jam sebelumnya.
Hamas tetap berpegang teguh pada posisi lamanya bahwa setiap kesepakatan harus mengarah pada penghentian total perang di Gaza.
Pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, menyampaikan dalam pernyataan resminya bahwa kelompoknya "siap dan serius untuk mencapai kesepakatan."
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya hanya akan menerima inisiatif yang “secara jelas mengarah pada akhir perang sepenuhnya.”
Pernyataan ini datang di tengah berbagai upaya diplomatik dari beberapa negara regional untuk memediasi konflik yang telah menewaskan hampir 60.000 jiwa.
Menurut laporan dari pejabat Mesir yang dikutip oleh AP, delegasi Hamas dijadwalkan akan bertemu dengan mediator dari Mesir dan Qatar di Kairo pada hari Rabu untuk membahas lebih lanjut proposal tersebut.
Meski proposal Trump diklaim sebagai bentuk baru diplomasi damai, Hamas tetap mempertanyakan motif serta isi inisiatif tersebut yang dinilai tidak memenuhi prinsip dasar penghentian agresi militer secara total.
Sementara itu, komunitas internasional terus mendesak kedua belah pihak untuk menunjukkan itikad baik. Namun, dengan Hamas yang tetap memegang prinsip bahwa hanya penghentian perang secara menyeluruh yang bisa diterima, jalur damai tampaknya masih akan menemui tantangan besar.
Saat ini, mata dunia tertuju pada Kairo, menantikan hasil dari pertemuan-pertemuan penting yang bisa menentukan masa depan kawasan Gaza.
Penulis : Sulistyo
Editor : Fajar Ali