![]() |
Dr. Marwan al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara. Foto : Reuters |
Star News INDONESIA, Jumat, (04 Juli 2025). JAKARTA - Serangan Israel ke Jalur Gaza telah memakan korban jiwa dalam jumlah besar, di tengah rencana pembicaraan gencatan senjata yang tengah digagas bersama Amerika Serikat.
Salah satu korban terbaru adalah Dr. Marwan al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, yang dilaporkan gugur bersama istri dan lima anaknya dalam serangan udara pada Rabu malam, (02/07/2025).
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, sedikitnya 90 orang tewas dalam satu malam antara Rabu dan Kamis (03/07) akibat intensifikasi serangan dari udara dan darat yang dilakukan pasukan Israel.
Jumlah korban jiwa selama pekan ini diperkirakan mencapai 300 orang, termasuk puluhan wanita dan anak-anak. Serangan menyasar sejumlah wilayah padat penduduk di utara Gaza, termasuk Jabaliya, Gaza City, dan daerah sekitar Rumah Sakit Indonesia.
Laporan Reuters menyebutkan, militer Israel melakukan pemboman besar-besaran di beberapa sektor sebagai bagian dari upaya menekan kekuatan Hamas menjelang dimulainya kembali negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh AS, Qatar, dan Mesir.
Sementara itu, The Guardian menyoroti bahwa serangan terbaru ini merupakan salah satu yang paling mematikan sejak invasi darat ke Rafah, Mei lalu.
Kabar tewasnya Dr. Marwan dikonfirmasi oleh lembaga kemanusiaan MER-C, yang menyebut bahwa rumah pribadi dokter spesialis jantung tersebut menjadi target serangan pada Rabu malam. Jenazahnya bersama istri dan lima anaknya ditemukan di lokasi reruntuhan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa.
“Dr. Marwan adalah sosok penting dalam pelayanan kesehatan di Gaza. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi masyarakat Gaza tetapi juga dunia kemanusiaan internasional,” ujar MER-C dalam pernyataan resminya.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam dan kecaman tegas atas serangan tersebut.
Pemerintah RI meminta agar Israel menghentikan tindakan kekerasan yang menyasar warga sipil dan fasilitas medis, serta mendesak komunitas internasional untuk bertindak nyata dalam menghentikan konflik.
Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia juga telah menjadi target serangan pada akhir Mei, yang menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan sistem pelayanan medis di dalamnya. Serangan terbaru ini menambah tekanan terhadap sistem kesehatan Gaza yang sudah berada di ambang kolaps akibat blokade dan perang berkepanjangan.
Dr. Marwan menjadi salah satu dari 70 tenaga kesehatan yang tewas dalam rentang waktu 50 hari terakhir akibat serangan Israel. Selain rumah sakit, laporan AP juga menyebutkan bahwa warga sipil yang mengantri bantuan makanan turut menjadi korban serangan artileri.
Sementara itu, proses diplomasi untuk mendorong gencatan senjata terus berlangsung. Pemerintah Amerika Serikat dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi Israel di Washington pekan ini. Namun, belum ada tanda-tanda pengurangan intensitas serangan di Gaza hingga Kamis sore.
Hingga kini, jumlah pengungsi di Gaza mencapai jutaan jiwa, dengan ribuan lainnya terluka dan sistem bantuan kemanusiaan yang belum berjalan optimal. Warga Gaza yang selamat dari serangan dilaporkan masih kesulitan mengakses layanan medis, makanan, dan air bersih.
Penulis : M. Rahmat
Editor : Meli Purba