AS-NATO Kirim Patriot, Respon Rusia Mengejutkan Terhadap Ultimatum 50 Hari Trump : Kami Tak Peduli!
ⒽⓄⓂⒺ

AS-NATO Kirim Patriot, Respon Rusia Mengejutkan Terhadap Ultimatum 50 Hari Trump : Kami Tak Peduli!

Selasa, Juli 15, 2025
Presiden AS Donald Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih bersama Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte. Foto : Al Jazeera


Star News INDONESIASelasa, (15 Juli 2025). JAKARTA - Presiden AS Donald Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih bersama Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, mengumumkan paket baru bantuan militer untuk Ukraina. 


AS akan mengirimkan hingga 17 sistem pertahanan udara Patriot melalui aliansi NATO, yang dananya ditanggung oleh sekutu Eropa seperti Jerman, Norwegia, Finlandia, dan Inggris.


Trump juga menetapkan garis batas: 50 hari bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan perdamaian. 


Jika gagal, AS akan mengenakan tarif 100% (secondary sanctions) terhadap impor Rusia dan mitra dagangnya.


Tanggapan dari Kyiv


Presiden Volodymyr Zelenskyy menyambut baik pengumuman tersebut:


“Itu adalah percakapan yang sangat bagus... Saya mengucapkan terima kasih kepadanya atas kesediaannya untuk mendukung Ukraina dan terus bekerja sama untuk menghentikan pembunuhan dan membangun perdamaian yang langgeng dan adil.” 


Andrii Kovalenko, anggota dewan keamanan nasional Ukraina, menggambarkan respons pemerintah sebagai “Cool”. 


Meskipun sangat diapresiasi, beberapa suara kritis mengingat jeda 50 hari bisa memberi Rusia waktu menjatuhkan serangan baru.


Respons dari Moskow


Moskow merespons dingin. Pejabat Kremlin Dmitry Peskov menyebut ancaman Trump “serius” namun Rusia butuh waktu untuk memikirkannya. 


Dmitry Medvedev menilai ancaman itu hanya “teatrikal ultimatum” dan menyatakan Rusia  ‘We didn’t care’ (Kami Tak Peduli).


Langkah Trump ini menandai putaran baru kebijakan luar negeri AS: dari jeda bantuan militer hingga kembali mendukung Ukraina, namun dengan pendekatan tekanan ekonomi global. 


Strateginya—menggunakan sekutu untuk membiayai pertahanan Ukraina dan mengenakan tarif terhadap negara yang tetap berhubungan dengan Rusia—meningkatkan tekanan pada Moskow dari dua arah. Para skeptis mengingat, meski signifikan, ancaman sanksi bisa saja ditunda atau dinegosiasi ulang.


Langkah ini memicu perubahan dalam dinamika konflik Ukraina–Rusia, memperlihatkan intensitas eskalasi diplomatik dan militer yang baru. 


Ukraina mendapat tambahan pertahanan penting, tetapi pasca-ultimatum 50 hari akan menjadi momen kunci dalam hubungan transatlantik dan strategi global terhadap Rusia.


Penulis : Eddie Lim

Editor : Meli Purba

𝓕𝓸𝓽𝓸 𝓣𝓮𝓻𝓫𝓪𝓻𝓾 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler