![]() |
147 Negara Dunia Resmi Akui Palestina sebagai Negara Merdeka. [Sumber Foto : CGTN America] |
Star News INDONESIA, Jumat, (25 Juli 2025). JAKARTA - Dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina terus menguat. Hingga Juli 2025, tercatat 147 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Ini menandai tonggak penting dalam perjuangan diplomatik Palestina selama lebih dari tiga dekade.
Pengakuan terbaru datang dari Meksiko dan Armenia, menyusul gelombang dukungan besar dari negara-negara Eropa dan Karibia seperti Irlandia, Spanyol, Norwegia, Slovenia, Jamaika, Barbados, Trinidad & Tobago, dan Bahamas yang mengumumkan pengakuan mereka pada pertengahan 2024.
“Langkah ini menunjukkan bahwa dunia semakin tidak bisa mengabaikan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri,” ujar Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, dalam konferensi pers di New York, Rabu (23/7).
Dominasi Dukungan dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin
Sejak Deklarasi Kemerdekaan Palestina pada 15 November 1988 di Aljazair, mayoritas negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin segera memberikan pengakuan. Negara-negara seperti Indonesia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Arab Saudi, dan Brasil merupakan pendukung awal Palestina.
Pada dekade 2010-an, dukungan semakin meluas di kawasan Amerika Latin, dengan Argentina, Bolivia, Uruguay, Ekuador, dan Venezuela menyatakan pengakuan resmi terhadap Palestina.
Negara-Negara yang Belum Mengakui
Meski dukungan internasional telah mencapai sekitar 76% dari total anggota PBB, masih terdapat sejumlah negara besar yang belum mengakui Palestina. Di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Jerman, Italia, dan Inggris.
Namun, sejumlah negara seperti Prancis dikabarkan tengah mempertimbangkan pengakuan resmi dalam waktu dekat, mengikuti tekanan domestik dan internasional.
Dukungan Internasional Semakin Solid
Sejumlah analis menyatakan bahwa pengakuan terhadap Palestina bukan hanya soal simbolik, melainkan berkontribusi pada tekanan diplomatik terhadap Israel untuk menghentikan pendudukan dan memulai kembali proses perdamaian yang stagnan sejak lama.
"Ini adalah tren yang akan sulit dibalikkan. Semakin banyak negara yang mengakui Palestina, semakin besar tekanan untuk solusi dua negara yang adil," kata analis Timur Tengah dari Al Jazeera, Rami Khoury.
Dengan bertambahnya pengakuan secara global, Palestina kini memiliki hubungan diplomatik dengan sebagian besar negara di dunia, meskipun status kenegaraannya masih menjadi perdebatan di beberapa forum internasional.
Penulis : Abdul Aziz
Editor : Burhanudin Iskandar