Protes Besar di LA Terkait Penggerebekan Imigrasi: 45 Orang Ditangkap
ⒽⓄⓂⒺ

Protes Besar di LA Terkait Penggerebekan Imigrasi: 45 Orang Ditangkap

Sabtu, Juni 07, 2025
Bentrok di Los Angeles: Petugas Federal Gunakan Semprotan Merica dan Granat Asap Bubarkan Demonstran. 


Star News INDONESIASabtu, (07 Juni 2025). JAKARTA - Ketegangan memuncak di pusat kota Los Angeles pada Jumat malam saat petugas federal membubarkan aksi protes damai dengan semprotan merica dan granat asap. Aksi ini dipicu oleh penggerebekan besar-besaran yang dilakukan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), termasuk lembaga imigrasi ICE dan FBI, di berbagai titik kota.


Sedikitnya 45 orang dilaporkan ditangkap dalam operasi gabungan yang menyasar sejumlah bisnis dan tempat kerja, termasuk dua toko Home Depot, perusahaan tekstil di Distrik Mode, dan sebuah toko donat lokal. Menurut kelompok hak asasi manusia dan organisasi advokasi imigran seperti CHIRLA, banyak dari mereka yang ditahan tidak memiliki akses langsung ke pengacara dan ditangkap tanpa surat perintah.


Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh ketika ratusan warga berkumpul di depan gedung federal di pusat kota untuk menuntut pembebasan para tahanan. Petugas berpakaian taktis dan mengenakan masker gas menanggapi massa dengan kekuatan, menggunakan alat pengendali massa termasuk semprotan merica dan granat asap.


David Huerta, Presiden SEIU California, termasuk di antara mereka yang menjadi korban kekerasan aparat. Ia mengaku mengalami luka di tangan dan mata akibat semprotan merica saat mencoba melindungi pengunjuk rasa lain.


Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengecam keras tindakan penggerebekan dan penggunaan kekuatan oleh petugas federal. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa operasi ini hanya menabur ketakutan dan merusak kepercayaan warga terhadap pemerintah.


Langkah ini dipandang sebagai bagian dari kebijakan keras Presiden Donald Trump terhadap imigrasi ilegal, yang kembali diperketat menjelang pemilu mendatang. Namun, para aktivis dan pemimpin komunitas memperingatkan bahwa pendekatan semacam ini akan memperburuk ketegangan sosial dan memperparah ketidakpercayaan di antara komunitas imigran.


“Satu-satunya hal yang mereka hasilkan dengan ini adalah rasa takut,” kata Angelica Salas dari CHIRLA. “Kami tidak akan diam.”


Protes diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan, dengan seruan kepada pemerintah kota dan negara bagian untuk melindungi komunitas imigran dari intervensi federal yang dianggap sewenang-wenang.


Penulis : Rizky Sulistyo

Editor : Meli Purba

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler